Bahasa Malindo

Edisi: 13/38 / Tanggal : 2009-05-24 / Halaman : 64 / Rubrik : BHS / Penulis : Nasrullah Ali Fauzi, ,


Nasrullah Ali Fauzi*
*) Penulis lepas, tinggal di Kuala Lumpur

WALAU sering dilecehkan, pekerja Indonesia di Malaysia ternyata tak hanya berperan penting dalam pembangunan fisik Malaysia, tapi juga budaya bahasa.

Ini secara tegas diakui Hishamuddin Rais, seorang kolumnis independen Malaysia, dalam artikelnya berjudul Kalau Saya Minah Indonesia (www.malaysiakini.com, 07/02/2009). ”Minah” di Malaysia berarti ”wanita” (yang lazimnya di Malaysia adalah pembantu rumah, pelayan kedai, pekerja pabrik).

Menurut Hisham, di tengah polemik penggunaan bahasa Melayu dan bahasa Inggris oleh berbagai lapisan masyarakat yang multietnik di Malaysia, pihak yang ikut berperan penting dalam mengembangkan bahasa Melayu justru minah-minah Indonesia. Semua berjalan alami, tanpa paksaan, tanpa peraturan, tanpa polemik di media.

”Mereka datang untuk bekerja, tak peduli kerja apa pun. Tak memilih siapa majikan mereka, termasuk apa agama dan etniknya. Bukan semua dari mereka itu Melayu. Bukan semua bahasa ibunda mereka bahasa Melayu. Ada minah Jawa,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…