Boediono: Saya Tak Peduli Mazhab

Edisi: 19/38 / Tanggal : 2009-07-05 / Halaman : 78 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


Boediono boleh khatam dengan semua buku teori ekonomi. Tapi, untuk berpolitik, rupanya dia masih harus belajar dan menyesuaikan diri. Setelah meninggalkan jabatan Gubernur Bank Indonesia, pria asal Blitar, Jawa Timur, ini mulai berperan sebagai politikus. Ia berkampanye keliling daerah, menghadiri pertemuan-pertemuan dengan kelompok pendukung. Tak lupa, Boediono wajib memperbanyak tebaran senyum buat siapa saja yang dia temui.

Meski optimistis dengan keputusan mendampingi Yudhoyono, dia mengaku politik bukanlah dunia yang dia kenal sejak remaja. Bahkan dia mengaku langkah Yudhoyono mengajaknya tandem dalam pemilihan presiden 2009 sangat berisiko. ”Saya bukan dari partai politik, bahkan tak punya massa,” kata Boediono. ”Semoga pilihan penuh risiko ini bisa membawa Indonesia memasuki dunia politik baru.”

Sabtu dua pekan lalu, Boediono mengawali kampanyenya di Yogyakarta. Dimulai dengan menggelar dialog bertajuk ”Boediono Mendengar dari Bulaksumur untuk Kesejahteraan Indonesia” di Jogja Expo Center, dia lalu meresmikan perpustakaan keliling Galang Press Yogyakarta, serta berkoordinasi dengan para pendukung. Dia juga mengunjungi sentra industri gerabah Kasongan, Bantul, kemudian blusukan ke Pasar Klitikan, Pakuncen, Yogyakarta. Hari berikutnya, Boediono berkampanye di Studio Mendut, Magelang, serta berdialog dengan komunitas tujuh gunung.

Dengan kemeja batik kebiruan serta kopiah hitam, Boediono tak terlihat lelah menempuh perjalanan dari Yogyakarta ke Magelang serta dari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…