[1930] Sabun Cuci B29

Edisi: 32/38 / Tanggal : 2009-10-04 / Halaman : 60 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Tim Lipsus, ,


PASAR Pagi Jakarta, akhir 1930-an. Sekumpulan ibu-ibu yang sedang belanja di Toko Sewu Gunawan meriung bicara soal sabun. Sabun Cap Tangan, produk Unilever—ketika itu satu-satunya sabun cuci yang beredar di pasar—mendadak langka. Jikapun ada, harganya mahal. Para ibu mengeluh: mereka tak bisa mencuci baju, piring, bahkan mandi.

Sewu Gunawan prihatin. Anak tunggal yang merantau dari Mojokerto, Jawa Timur, pada usia 16 tahun itu pun putar otak. Dengan bantuan seorang guru kimia sebuah sekolah menengah atas, dia mencari bahan pengganti kaustik soda—bahan utama sabun saat itu. ”Akhirnya pakai bahan gula dari tebu,” kata Eka Gunawan, putra bungsu Sewu, mengingat cerita ayahnya. ”Jauh lebih murah dan ekonomis.”

Pada 1942, mulailah sebuah pabrik rumahan dibangun di lahan 300 meter persegi di Jalan Malaka, Jakarta Pusat. Nama B29 didaftarkan kepada pemerintah Hindia Belanda oleh Sinar Antjol, perusahaan yang didirikan Sewu.

Sekitar seratus orang direkrut Sewu untuk ”mengaduk” bahan sabun dan mencetak B29. Saat itu B29 belum menjadi pesaing Cap Tangan, yang namanya sudah ke mana-mana. Tujuannya, kata Eka, semata membuat sabun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…