Tujuh Wajah, Seperangkat Gamelan, Dan Sepeda Pedagang

Edisi: 32/38 / Tanggal : 2009-10-04 / Halaman : 89 / Rubrik : SR / Penulis : Bambang Bujono , ,


MUNGKIN cerita itu begitu berat. Si empunya wajah seperti tak ingin diketahui identitasnya. Ada bagian-bagian yang digelapkan. Lalu warna pada wajah jauh dari ceria: hitam, merah tua, oker, putih. Melengkapi penyamaran identitas, wajah-wajah itu berpupur, tebal, dan retak-retak.

Ada tujuh wajah, karya Moelyono, yang dipamerkan di Galeri Koong, di Jakarta, hingga akhir September. Goresan, sapuan, dan warna serta bentuk di ketujuhnya mengesankan sesuatu yang gelap, tragis. Warna merah-oker-hitam terasa makin muram dan berat justru karena adanya beberapa kontras putih. Wajah-wajah itu menggaungkan sesuatu yang menyakitkan. Ini wajah penderitaan, wajah yang kalah, retak, dan ”siap” hancur. Terkesan, retak pada wajah adalah sebuah proses menuju kehancuran.

Tapi wajah-wajah itu tak minta dikasihani. Moelyono menihilkan emosi pada kanvasnya. Kita tak hanyut oleh empati karena yang menghanyutkan tidak ada, atau minim sekali. Juga, ketujuh wajah itu tak menerbitkan simpati. Moelyono ”sekadar” merekam sebuah riwayat, untuk ”dimasyarakatkan”.

Sampai di sini, lalu atas nama apa ketujuh wajah itu dihadirkan? Dari ketujuhnya, tiga di antaranya paling sedikit, disertai rekaman suara dalam pita kaset. Lukisan wajah yang disertai kaset ini ditandai dengan logo suara. Dari suara inilah kita menebak, mereka adalah korban peristiwa 30 September…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…