Endriartono Sutarto

Edisi: 35/38 / Tanggal : 2009-10-25 / Halaman : 64 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Tim Lipsus, ,


RASA curiga tumbuh cepat ketika 3.000-an tentara dari pelbagai negara memadati Nanggroe Aceh Darussalam setelah wilayah ini digulung tsunami, akhir 2004. Sejumlah kalangan di Tanah Air menuduh, di balik aksi kemanusiaan, para legiun asing itu menyandang misi rahasia. Apalagi konflik dengan Gerakan Aceh Merdeka atau GAM belum berakhir saat tragedi yang melenyapkan 200 ribu orang itu terjadi.

Menjawab kecurigaan, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Endriartono Sutarto mengatakan, ”Lebih baik saya dipecat daripada melarang pasukan asing masuk untuk tugas kemanusiaan.” Jangan gara-gara takut pasukan asing membawa senjata untuk GAM, kata dia, ribuan orang Aceh mati kelaparan.

Suatu ketika, sejumlah politikus juga menyatakan keberatan atas pemberian bantuan untuk anggota GAM setelah tsunami. Ia pun meradang. ”GAM atau Golkar itu sama-sama manusia,” ujarnya. ”Mereka harus ditolong.”

Pendekatan Sutarto sebagai Panglima TNI kepada GAM ikut membantu mengakhiri konflik tiga dasawarsa di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…