Ketika Sariak Menjadi Sarik
Edisi: 36/38 / Tanggal : 2009-11-01 / Halaman : 104 / Rubrik : BHS / Penulis : Rifwan Hendri, ,
Rifwan Hendri
*) Praktisi media
"POSKO TV One: Pasar Pauh Kambar Padang Pariamanâ. Demikian running text di layar televisi berita itu pascagempa mengguncang Sumatera Barat, 30 September lalu. Yang menggelitik dari kalimat di atas adalah upaya mengindonesiakan nama Pauh Kambar, satu daerah di Kabupaten Padang Pariaman, yang juga luluh-lantak terkena lindu berkekuatan 7,9 skala Richter itu.
Nama asli ibu kota Kecamatan Nan Sabarih (sering diterjemahkan menjadi Nan Sabaris) itu, sesuai dengan dialek sehari-hari masyarakat adalah Pauah Kamba. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah mangga kembar. Kepopuleran nama itu bagi masyarakat Padang Pariaman seperti menyebut Mangga Dua bagi warga Jakarta.
Kata Pauah mungkin wajar bila diindonesiakan menjadi Pauh karena masih memiliki kesamaan arti. Namun, ketika Kamba menjadi Kambar, nama ini terdengar aneh. Lagi pula kata tersebut tidak mempunyai arti yang jelas karena tidak dikenal dalam bahasa Minang. Kalaupun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…