Nasionalisme Kini Giliran Bahasa

Edisi: 42/38 / Tanggal : 2009-12-13 / Halaman : 68 / Rubrik : BHS / Penulis : Joss Wibisono, ,


Joss Wibisono*
*) Penyiar Radio Nederland di Hilversum, negeri Belanda

VIENNA atau Wina? Geneva atau Jenewa? Cheska atau Ceko? China atau Cina? Selama dua versi itu terus digunakan, diskusi mengenai nama-nama asing ini tidak akan pernah selesai.

Uraian berikut datang dengan sudut pandang yang agaknya belum pernah digunakan. Itulah nasionalisme. Nasionalisme bahasa, persisnya.

Dengan kacamata nasionalisme bahasa, maka pertanyaannya menjadi: kalau kita sudah punya Wina, kenapa harus Vienna? Kalau kita sudah punya Jenewa, buat apa Geneva? Kalau kita sudah punya Cina (Tiongkok), kenapa China? Warga Wina menyebut kota mereka Wien (bahasa Jerman); warga Jenewa, Genève (lafal: zhenèf, bahasa Prancis); jelas tidak dalam bahasa Inggris. Lalu, kenapa kita harus pakai bahasa Inggris? Merasuknya bahasa Inggris ke dalam bahasa kita lebih dalam lagi. Maklum, kita suka pakai istilah yang kita kira bahasa Inggris, tapi ternyata tidak umum di negeri-negeri berbahasa Inggris.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…