Cara Tuhan Menghadapi Paskah

Edisi: 09/39 / Tanggal : 2010-05-02 / Halaman : 116 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sutarto, Ramidi, Gustidha Budiartie

BERONDONGAN pertanyaan hakim tidak membuat Paskah Suzetta kendur dalam mempertahankan jawabannya. Berkali-kali diminta hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi bicara jujur, jawaban bekas Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional ini tetap sama. Ia menyangkal ikut menikmati cek pelawat yang dibagikan koleganya semasa di DPR setelah Miranda Swaray Goeltom terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. ”Saya tidak pernah menerima cek itu,” ujarnya.

Selasa dua pekan lalu, hakim Herdi Agusten tampak sudah habis kesabaran menghadapi kegigihan bekas anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menyatakan tak pernah menerima cek. Sebelumnya, dalam sidang yang sama, dua saksi lain, Baharudin Aritonang dan Hengky Baramuli, juga memakai jurus yang sama: membantah mendapat cek perjalanan itu. ”Kalau menerima tapi tidak mengaku, kita pakai cara Tuhan saja untuk mengambil harta kalian,” kata ketua majelis hakim Herdi Agusten.

Wajar adanya jika hakim kesal. Soalnya, dalam sidang sebelumnya, Minhui—karyawan showroom mobil PT Inti Karya Megah—bersaksi bahwa Paskah memiliki cek pelawat yang dikeluarkan Bank Internasional Indonesia. Kata Minhui, pada 2004 Paskah membeli mobil Honda CR-V dengan cek pelawat di tokonya. Semula, ujarnya, mobil CR-V cokelat itu dipatok Rp 265 juta. Entah mengapa Paskah mendapat diskon. ”Waktu itu Pak Paskah datang ke perusahaan,” kata Minhui. Paskah menyodorkan lima lembar cek BII masing-masing bernilai Rp 50 juta untuk membayar…

Keywords: -

---

Foto Terkait