Ujud Pemerataan Dan Pembauran ...

Edisi: 30/21 / Tanggal : 1991-09-21 / Halaman : I- / Rubrik : PWR / Penulis :

MEWUJUDKAN CITA-ClTA, MENYONGSONG ERA BARU TIGA DASAWARSA PT PEMBANGUNAN
JAYA
; Bermodalkan kerja keras, semangat inovasi, dan kultur usaha yang kukuh,
perseroan ini mewujudkan cita-citanya. Berperan aktif dalam pembangunan bangsa
dan negara, perusahaan menomorsatukan layanan masyarakat. Laba dikejar untuk
menjamin pertumbuhan usaha dan memperluas lapangan kerja.

; SEORANG arsitek muda akhirnya sampai ke hadapan Bung Karno menjelaskan usulan
proyek yang dibuatnya. Sebelum membawa pemuda yang baru saja diwisuda tadi
menghadap presiden, Gubernur Jakarta Soemarno sudah terheran-heran: usulan
proyek -- lengkap dengan maket dan arus kas -- pembangunan peremajaan Pasar
Senen itu dirampungkan pembuatannya cuma dalam dua pekan. Hanya dua pertanyaan
yang diajukan Presiden Soekarno: penanganan sampah dan cara membangun.
Ternyata pemuda bersuara keras di depannya telah memikirkan dua persoalan
tadi. Dan itu sudah cukup bagi Bung Karno untuk memberikan persetujuannya.

; Ternyata itulah awal sebuah masalah besar yang terbentang di depan Soemarno.
Pemerintah tak punya dana untuk segera melaksanakan proyek itu. Belakangan
Soemarno, bersama pengusaha -- antara lain H.M.N.M. Hasyim Ning, J.D. Massie,
dan A.M. Dasaad -- akhirnya menemukan jalan keluar. Pelaksanaan proyek
dilakukan dengan dana swasta dan kelak setelah rampung pasar itu dikelola
swasta yang membangunnya.

; Kisah yang terjadi di tahun 1961 itulah yang mengawali lahirnya PT
Pembangunan Jaya beberapa bulan kemudian -- tepatnya pada 3 September tahun
yang sama. Lahirnya badan usaha ini sekaligus sebuah tonggak dalam perjalanan
merealisasikan cita- cita yang menggelegak dalam diri Ciputra, sang arsitek
muda itu, bersama temannya sekuliah di Insitut Teknologi Bandung. "Kami dan
Pak Marno punya cita-cita, fantasi, yang sama untuk meremajakan kota Jakarta.
Tapi cita-cita saja akan tetap tinggal sebagai fantasi bila tidak
direalisasikan," tutur Ciputra. "Dorongan untuk mengimplementasikan
cita-cita itu membuat kami berani mengusulkan proyek peremajaan Pasar Senen
pada Pak Marno," kenangnya. Meski perusahaan sudah berdiri, toh modal Rp 21
juta (uang lama) yang disediakan belum cukup untuk membangun sebuah pasar
modern seperti yang diusulkan. Sekali lagi Ciputra -- yang kini duduk di kursi
puncak perusahaan -- dan teman- temannya harus membuktikan kerja keras dan
kemauannya. Dengan lebih dulu menangguk keuntungan dari perputaran modal dalam
proyek real estate Slipi, PT Pembangunan Jaya akhirnya berhasil membangun
Pasar Senen Tahap 1.

; Pasar modern pertama di Indonesia itu kemudian menjadi dasar bagi berdirinya
pilar reputasi Pembangunan Jaya. Dengan sukses pertama itu pula perseroan…

Keywords: -

---

Foto Terkait