Membentengi Jakarta dari Air Pasang

Edisi: 47/36 / Tanggal : 2008-01-20 / Halaman : 62 / Rubrik : TTK / Penulis : Bina Bektiati, Ahmad Taufik, Bayu Galih


Heru Suprayogi tidak lagi bisa mengenali lingkungan tempatnya bermain ketika masih usia sekolah dasar. Kawasan pesisir Jakarta seperti Muara Karang, Muara Angke, dan Muara Baru sudah banyak berubah. Dalam ingatan laki-laki 33 tahun yang kini tinggal di Banjarnegara, Jawa Tengah itu, ketiga daerah tersebut masih berupa hutan lindung dan bakau, ketika dia duduk di SD kelas lima dan enam. ”Masih ada buaya dan monyetnya,” kata Heru, yang di masa itu terkadang ikut acara lintas alam Pramuka.

Masih cerita Heru. Rumah-rumah di Pluit dan Muara Karang belum sepadat sekarang. Taman Buaya dan Taman Tirta Loka, dua kawasan terbuka hijau di Pluit, sudah berubah menjadi Megamal Pluit. Sedangkan di kawasan Pantai Mutiara yang sekarang menjadi perumahan mewah, Heru dan teman-temannya biasa main bola dan latihan pencak silat. Namun, di masa lalu, banjir akibat air laut pasang juga sudah menyambangi kawasan dia tinggal di Muara Karang, meski tidak separah sekarang.

Terjangan rob memang menggila. Yang terjadi pada 26 November silam, misalnya, air laut sampai menjebol tanggul di Muara Baru, Jakarta Utara. Rumah-rumah pinggir pantai ikut rusak. Aspal pun tergerus. Menurut seorang warga, Zaenal Arifin, 50 tahun, rob yang terjadi hari itu adalah yang terparah selama 20 tahun dia tinggal di kawasan tersebut.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Mari Mengenal Einstein
1999-07-04

Puyeng mencari jawaban soal fisika? mungkin, albert einstein bisa membantu keruwetan anda. memang, ilmuwan besar…

M
Membentengi Jakarta dari Air Pasang
2008-01-20

Rob di jakarta telah jadi masalah sejak masa kolonial belanda. hingga kini belum teratasi bahkan…

C
Cemarut Transjakarta di Ibu Kota
2009-02-08

Transportasi massal transjakarta sudah berusia lima tahun, dan pertengahan februari ini koridor viii rute lebak…