Jejak Aborigin Di Tanah Ubud
Edisi: 15/40 / Tanggal : 2011-06-19 / Halaman : 46 / Rubrik : SR / Penulis : Rofiqi Hasan, ,
SESOSOK tubuh telanjang terbaring di atas tanah kering. Debu beterbangan di sekitarnya. Tapi ia tampak santai dan menikmati kondisinya. Dia adalah seorang Aborigin yang ditemui Made Budhiana ketika terlibat di Art Camp, Darwin, Australia, pada 1990. Keadaan lelaki itu memberi guncangan batin yang mempengaruhi cara Budhiana menghayati lingkungan dan seni rupa.
Pelukis abstrak Bali berusia 52 tahun itu lantas mengabadikannya dalam sebuah lukisan yang kini dipajang di Made Budhiana and Donald Friend Gallery di Lod Tunduh, Ubud, Bali. Galeri ini didirikan Colin McDonald, kolektor dan pengacara Australia, dan diresmikan pada 28 Mei lalu.
Pengacara Negeri Kanguru itu dikenal sebagai pembela hak-hak asasi suku Aborigin dan populer karena membela Scott Rush, salah satu terpidana Bali Nine, sebutan bagi sembilan orang Australia yang sebagian sempat divonis hukuman mati karena menyelundupkan heroin di Bali. Rush akhirnya mendapat pengurangan hukuman menjadi penjara seumur hidup.
Colin pula yang dulu membawa Budhiana menggelar pameran tunggal pertamanya di luar negeri, yakni di Darwin Museum, pada 1989, yang kemudian berujung pada undangan mengikuti perkemahan seni di Darwin. âAcara perkemahan itu telah mengubah gaya lukisan saya,â kata Budhiana.
Seri lukisan yang Budhiana hasilkan dari ajang perkemahan itu tampak jelas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…