Heri Bersua Raden Saleh di Jerman

Edisi: 17/40 / Tanggal : 2011-07-03 / Halaman : 98 / Rubrik : SR / Penulis : Sri Pudyastuti Baumeister, ,


Raden Saleh Syarif Busta­man sudah tua. Rambut dan kumisnya putih semua. Tapi dia tetap perlente dengan jas biru, dasi kupu-kupu, dan sepatu merah serta sebuah pin mirip lambang Keraton Yogyakarta, yang menempel pada dada kirinya. Dua kuas lukis di tangan kanannya dan sebuah palet lukis di tangan kirinya.

Sang maestro seni lukis realis Indonesia kelahiran 1814 itu duduk di bangku samping sebuah motor gandeng putih kuno. Sepeda motor bermerek Java itu berbendera merah berlambang merpati putih. Pengemudinya Heri Dono, perupa Yogyakarta berambut gondrong yang dikuncir belakang.

Tentu ini suatu anakronisme: Raden Saleh wafat dua abad lalu, sedangkan Heri Dono baru lahir pada 1960 dan kini masih segar bugar. Pertemuan ajaib itu hanya terjadi di sebuah bingkai lukisan berukuran 75 x 70 sentimeter berjudul Heri Dono und Raden Saleh auf dem Motorrad (Heri Dono dan Raden Saleh di Atas Motor).

Lukisan itu satu dari 15 lukisan Heri Dono mengenai sang maestro yang dipamerkan selama Maret-September 2011 di Istana Maxen, yang terletak di Maxen, sebuah desa kecil yang rimbun, sejuk, dan asri, sekitar 18 kilometer dari Kota Dresden, Jerman. Istana yang dibangun pada 1728 itu dulu milik Mayor Friedrich Anton Seere, ajudan gubernur militer Dresden, yang punya selera seni tinggi. Di istana bergaya Barok inilah Raden Saleh tinggal selama sepuluh tahun (1839-1849) dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…