Supaya Tak Menjadi Dinosaurus
Edisi: 21/40 / Tanggal : 2011-07-31 / Halaman : 98 / Rubrik : DGT / Penulis : Sapto Pradityo , ,
KABAR buruk itu akhirnya datang juga ke kantor pusat Borders di Phoenix Drive, Ann Arbor, Negara Bagian MichiÂgan. Setelah lima bulan berusaha mati-matian menyelamatkan usaha, Mike Edwards, Presiden Borders Group, mengerek bendera putih.
Pada umurnya yang 40 tahun, salah satu jaringan toko buku terbesar di Amerika Serikat itu bangkrut. Semua toko yang tersisa, 399 gerai, akan ditutup dan dijual. âSelama bertahun-tahun, Borders selalu menjadi tujuan mereka yang mencari ilmu pengetahuan, hiburan, dan pencerahan,â Edwards menulis dalam memo terakhirnya kepada karyawan Borders, Senin pekan lalu. âDan kita sudah bertarung dengan berani, tapi kita tetap gagal mengatasi tekanan dari luar.â
Pada masa jayanya, Borders menjual buku lebih dari US$ 3 miliar atau Rp 25 triliun per tahun, memiliki 567 toko buku besar di Amerika Serikat serta beberapa negara, seperti Singapura dan Australia. Namun, kata Edwards, angin perubahan di industri buku dan krisis ekonomi di negeri itu menjungkirbalikkan bisnis Borders.
Internetlah yang telah âmembunuhâ Borders. Sejak 2006, menurut data Asosiasi Penerbit Amerika Serikat, penjualan buku digital (e-book) lewat Internet terus berlipat. Pada Februari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Membuat Air Berbicara
2010-04-11Onlimo memantau kualitas air seperti petugas satpam. laporannya dikirimkan lewat pesan pendek.
Demi Verboden untuk Fitna
2008-04-20Pemerintah menutup—mulai pekan lalu—semua situs yang menayangkan film fitna. pengguna internet kehilangan order hingga ratusan…
Aneka Solusi Nakal
2008-04-20Sany asy’ari mendadak menjadi bintang. ponselnya berdering berulang kali. milis-milis internet menghujani dia email. semuanya…