Anak Adam di tengah Konflik

Edisi: 24/41 / Tanggal : 2012-08-19 / Halaman : 40 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Widiarsi Agustina, Anggrita Desyani,


DUDUK terpisah meja, Kepala Kepolisian Negara Jenderal Timur Pradopo dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad tekun mendengarkan tausiyah Ramadan. Tema yang disampaikan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar pada acara buka puasa Rabu sore itu soal jalan hidup Qabil dan Habil. "Mereka anak Adam dan Hawa ketika turun ke bumi," kata Nasar memulai ceramahnya.

Dikisahkan, Hawa mempunyai dua anak laki-laki, Habil dan Qabil. Masing-masing membawa kembar perempuan. Dalam aturannya, kata Nasar, Habil dan Qabil harus kawin silang dengan saudara kembar masing-masing. Namun Qabil menolak menikahi kembaran Habil, yang tua dan tak cantik. Ketegangan bertambah karena kurban Habil diterima dan kurban Qabil ditolak. "Karena terbakar ego dan dendam, Qabil membunuh Habil," tutur Nasar.

Menurut Nasar, kisah pembunuhan anak manusia ini bisa dimaknai simbolis. Habil adalah simbol anak ideal, taat kepada orang tua dan hukum. Sedangkan Qabil simbol egoisme, angkuh, enggan taat hukum, dan mengingkari hati nurani. "Kisah ini bisa menjadi visi dan misi kepolisian, mau mengambil jalan Qabil atau Habil," kata Nasar lagi. "Jika ikut Habil, insya Allah bisa masuk surga. Tapi, kalau jalan Qabil, masuk neraka. Ini menjadi perenungan kita."

Kalimat Nasaruddin menutup tausiyah membuat tetamu acara buka puasa di Markas Besar Kepolisian di Jalan Trunojoyo itu tersenyum. Tak terkecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Kepala Polri Jenderal Purnawirawan Awaloedin Djamin—dua tamu yang semeja dengan Jenderal Timur. Abraham Samad terlihat duduk di meja lain.

Digelar Rabu pekan lalu, acara buka puasa korps Polri dengan Presiden Yudhoyono dan para menteri terasa istimewa. Selain tamu undangan sesama penegak hukum, hadir ratusan perwira tinggi dan perwira menengah Polri. Menjelang acara silaturahmi itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…