Seniman Makanan di Laboratorium

Edisi: 45/41 / Tanggal : 2013-01-13 / Halaman : 84 / Rubrik : KUL / Penulis : Qaris Tajudin, ,


Namaaz tidak terlihat seperti restoran-sejuta-rupiah-sekali-makan. Letaknya di lantai dua sebuah rumah toko di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Untuk ke sana, kita harus masuk ke Rumah Makan Magali, yang menjual kambing goreng seharga Rp 13 ribu per porsi. Di ujung, ada tangga dengan lantai keramik bocel-bocel menuju lantai dua, tempat Namaaz berada.

Ruang makan di Namaaz hanya seluas 4 x 4 meter. Meja-kursi untuk delapan orang serta dua tabung nitrogen cair dan kompresor angin yang biasa dipakai tukang cat mengisi ruangan itu. \"Banyak pelanggan kaget dan tak menyangka tempatnya seperti ini,\" kata Andrian Ishak, pemilik sekaligus koki kepala di Namaaz.

Para pelanggan kudu mengeluarkan Rp 910 ribu untuk sekali makan malam. Pantas saja, mereka kaget. Tapi janji Namaaz tentang \"hidangan molecular gastronomy\"—cara memasak mutakhir yang hanya diterapkan sedikit restoran di dunia—rupanya memikat banyak lidah. Untuk mendapat satu dari delapan kursi di ruangan itu, kita harus memesan berpekan-pekan sebelumnya via Internet.

Di Indonesia, kedai molecular gastronomy baru ada satu ini. Dan, tolong jangan berharap menemukan suasana fine dining dengan sendok dan garpu perak. Andrian tidak menjanjikan kemewahan. Yang dia berikan adalah harapan akan pengalaman makan malam yang luar biasa. Dan itu yang dia upayakan setiap malam.

Mari kita lihat beberapa detail \"keluarbiasaan\" ini. Di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lorong Gloria
2008-05-04

Inilah salah satu surga kuliner di ibu kota. terletak di seberang jalan petak sembilan di…

B
Bahan Baik, Produk Buruk
2009-02-08

Ada banyak makanan sehat berubah jadi sumber penyakit ketika dijadikan produk olahan yang dijual massal.…

K
Kuliner Politikus
2009-04-12

Hilangkan atribut mereka sebagai pemimpin partai. lihatlah selera makan tokoh-tokoh itu. tak semua punya tempat…