Merawat Pendar Lampion

Edisi: 50/41 / Tanggal : 2013-02-17 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Agita Sukma Listyanti, Sony Wignya Wibawa


Liem Ou Yen mulai sibuk beberapa minggu sebelum perayaan Imlek 2564, yang jatuh Ahad lalu. Seluruh sudut rumah dibersihkan, berbagai makanan disiapkan. Yang tidak pernah absen dari rumahnya saat merayakan tahun baru Cina itu adalah lilin merah. \"Lilin merah memberi makna hadirnya para leluhur di tengah keluarga saat Imlek,\" kata Liem, 68 tahun, Koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya.

Mahaksi Leo Wenas, 89 tahun, tak kalah sibuk. Ia merayakan permulaan Imlek dengan sembahyang bersama 20 anggota perkumpulan Kwang Tung Surabaya di rumahnya di Jalan Raya Gubeng. \"Kami sembahyang mohon diberi kesehatan dan diberi petunjuk,\" ujar anggota Veteran RI yang juga pendeta Buddha itu.

Setelah sembahyang, ayah lima anak yang semuanya berada di luar negeri itu makan bersama dengan setidaknya 12 menu dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang shio.

Imlek tetap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06

Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…

K
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06

\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…

L
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06

Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…