Berharap Rezeki dari Kotoran Luak

Edisi: 03/42 / Tanggal : 2013-03-24 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Eko Ari Wibowo, Ika Ningtyas, Mahbub Djunaidy


Sepuluh ekor luak itu menyeruak dari sela-sela kandang bambu, meminta jatah makan pagi. Si pemilik luak, Busaman, warga Dusun Suko, Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, membawa satu kantong keresek berisi satu kilogram bekicot mentah. Luak-luak itu langsung menyambar sarapan dengan lahap. Sejam kemudian, semua bekicot ludes. \"Bekicot menjadi makanan alternatif bagi luak saat tidak sedang panen kopi,\" ujar Busaman, Rabu dua pekan lalu.

Ia menangkap luak liar di salah satu kebun di kampungnya, Januari lalu. Luak itu dibudidayakan menjelang masa panen kopi pada April-Mei mendatang. Sebagian besar warga di Dusun Suko adalah petani kopi robusta. Mereka rata-rata memiliki seperempat hektare kebun kopi di halaman rumah. Petani Suko menjadi pemasok tetap Usaha Dagang Nusantara Jaya, perusahaan penjual kopi luak yang memiliki merek dagang Banyuwangi Coffee. \"Mereka yang mengenalkan kami dengan luak,\" kata lelaki 52 tahun itu.

Sebelum 2007, Busaman berkisah, para petani tidak tahu bahwa kotoran luak bisa bernilai tinggi. \"Kotoran itu hanya dibuang,\" ujarnya. Setelah bekerja sama dengan UD Nusantara Jaya, petani tidak hanya menjual hasil kopi,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06

Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…

K
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06

\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…

L
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06

Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…