Melestarikan Mangrove dengan Batik
Edisi: 04/42 / Tanggal : 2013-03-31 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Agus Supriyanto, Agita Sukma Listyanti,
Lembaran kain batik itu terpajang di teras Griya Karya Tiara Kusuma. Berbagai warna alam mendominasi koleksi koperasi di Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya, itu. Desain dan coraknya pun berbeda satu sama lain.
\"Satu desain batik untuk satu orang,\" kata Lulut Sri Yuliani, perintis Griya Karya Tiara Kusuma, di rumahnya di Jalan Wisma Kedung Asem Indah J-28, Kedung Baruk, Ahad dua pekan lalu. Itu bukan batik biasa. Bahan pewarnanya dibuat khusus dari limbah buah, daun, dan batang mangrove. Semua motifnya juga bertemakan ekosistem mangrove dan laut.
Yang istimewa, setiap pembeli kain batik akan mendapat sertifikat kepemilikan dengan keterangan motifnya. Lulut, 48 tahun, menuturkan sertifikat itu sebagai penanda keaslian batik sekaligus bukti sang pelanggan telah berperan melestarikan ekosistem mangrove. Sebab, ujar dia, sebagian laba penjualan batik disisihkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…