Njoto dan Para Pendiri

Edisi: 31/42 / Tanggal : 2013-10-06 / Halaman : 66 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


Njoto kerap datang ke rumah di Jalan Wahidin 10, Jakarta Pusat, pada pertengahan 1950-an. Di kediaman M.S. Ashar itulah Wakil Ketua Central Comite Partai Komunis Indonesia ini bertemu dan berdiskusi dengan seniman-seniman muda, termasuk Amrus Natalsya. Kala itu masih berusia 25 tahun, Amrus bolak-balik ke Jakarta untuk mengerjakan pesanan dekorasi dan poster. Dia kerap singgah di rumah yang dipakai sebagai markas Lembaga Kebudayaan Rakyat itu.

Amrus mengenang Njoto sebagai orang yang tak segan-segan mengulurkan tangan kala dia kesulitan dalam urusan pekerjaan. Kalau tak punya uang untuk membeli bahan patung dan lukisan, \"Saya bilang saya perlu kayu. Dia membantu,\" kata perupa yang kini berusia 80 tahun itu, menceritakan pengalamannya kepada Tempo, awal September lalu.

Setelah karya seninya jadi, Amrus kadang meminta bantuan Njoto menjualkannya. Dia tak peduli Njoto orang PKI atau bukan. \"Yang pasti, dia orang yang mendukung saya untuk menjadi seniman,\" ujarnya.

Lahir pada 1927 di Jember, Jawa Timur, Njoto dikenal sebagai pemuda jenius. Ayahnya, Raden Sosro Hartono, mendidiknya dengan tegas, keras, dan berdisiplin. Pada usia 16 tahun, dia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat di Yogyakarta, wakil Partai Komunis Indonesia Banyuwangi. Padahal dia masih duduk di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)—setingkat sekolah menengah pertama—di Solo, Jawa Tengah. Di Yogya, Njoto bertemu dengan Aidit dan M.H. Lukman. Mereka bertigalah yang lalu membangun kembali PKI setelah meletus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…