Perang Terakhir 'príncipe' Hambalang

Edisi: 35/42 / Tanggal : 2013-11-03 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budi Setyarso, Widiarsi Agustina, Wayan Agus Purnomo


Mi Mancherai mengalun lembut dari pengeras suara di tempat latihan kuda di rumah Prabowo Subianto di perbukitan Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Suara tenor Josh Groban mengiringi tuan rumah menunggang Lusitano, kuda keturunan Portugal yang ia beri nama Príncipe, mengelilingi area separuh lapangan sepak bola.

Kaki-kaki kuda berambut lebat itu lincah mengikuti kendali Prabowo. Berjalan miring, berlari kecil, lalu dua kaki depannya direndahkan, menghormat tetamu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Prabowo turun dari pelana, lalu mengelus-elus kepala Príncipe—bahasa Portugal berarti pangeran. "Kiss…, kiss…," ujarnya. Kuda itu menuruti perintah bosnya, mencium pipi Prabowo, yang kemudian menyuapinya dengan pisang.

Príncipe merupakan satu dari tiga kuda pertama Prabowo. Kuda gagah ini didatangkan langsung dari Portugal. Dengan postur tinggi besar, harga seekor kuda bisa mencapai Rp 3 miliar. Di rumah Prabowo kini ada 18 ekor, termasuk tiga kuda yang baru lahir. "Satu ekor lagi sedang hamil," kata seorang pelatih kuda yang didatangkan khusus dari Portugal.

Pada Senin pekan lalu, ketika Tempo datang untuk mewawancarai Prabowo, tiga kuda berlarian di lapangan rumput yang dibatasi kayu. Empat lainnya sedang berlatih berjalan indah, sebelum pria 62 tahun itu memamerkan kebolehannya menunggang kuda dan meminta mereka istirahat. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu juga memiliki 50 ekor kuda jenis sama, ditempatkan di klub polo yang ia bangun di Sentul, Jawa Barat.

Prabowo mengatakan sejak dulu bermimpi tinggal di ketinggian alam, ditemani binatang-binatang kelangenan. Mimpi itu ia wujudkan pada 2004, dengan membangun rumah besar di Hambalang, tepatnya di Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor. Selain sebagai tempat tinggal, tempat ini ia pakai untuk kegiatan politik, termasuk menerima kader partainya.

Jika tamunya dalam jumlah besar, tempat berlatih kuda itu disulap menjadi aula. Lantai tanah dilapis terpal, tempat kursi dideretkan. Itulah yang dilakukan ketika Prabowo mengumpulkan enam ratusan orang bakal calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partainya, April lalu. Di situ mereka diminta bekerja keras mendulang suara agar bisa mencalonkan Prabowo menjadi presiden tahun depan.

Karena jalan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…