Lontong Cap Tugu Pahlawan

Edisi: 40/42 / Tanggal : 2013-12-08 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Dewi Suci Rahayu,


Penduduk Banyu Urip, Kupang Krajan, Sawahan, memulai hari lebih awal dibanding warga Surabaya lainnya. Bagi warga gang berlubang-lubang dan hanya bisa dilintasi satu sepeda motor itu, pukul 01.00-03.00 adalah waktu bangun tidur. Warga Kampung Lontong, begitu kampung penghasil lontong itu disebut, harus mengentas lontong dari dandang yang telah mereka tanak 10-12 jam sebelumnya. Dari dandang, lontong ditiriskan, lalu dikemas ke dalam plastik.

Lontong produksi Banyu Urip berukuran 6, 8, dan 10 sentimeter, dengan diameter 4 sentimeter. Satu plastik kemasan ukuran tanggung berisi 10 lontong. Setelah dikemas, lontong siap dijual ke pasar. Semua anggota keluarga bekerja. Anak-anak biasanya menggunting untuk merapikan ujung lontong. "Kalau tak ada anak atau kerabat, ada tetangga yang bisa membantu," ujar Ari Siswanto, 35 tahun, Ketua Paguyuban Pedagang Lontong Banyu Urip, Senin pekan lalu.

Mereka yang mengentas lontong sekitar pukul 01.00, seperti Ari, pergi berjualan ke pasar sekitar pukul 03.00. Umumnya perajin menjual sendiri lontong hasil produksinya. Sembari berjualan di pasar, perajin lontong mempersiapkan produksi selanjutnya. Mereka membuat selontongan atau pembungkus lontong. "Nyicil pekerjaan, daripada ngantuk di pasar," katanya.

Di rumah pun selontongan dipersiapkan oleh anggota keluarga atau tetangga yang membantu, hingga siap diisi beras yang sudah dibersihkan dan ditiriskan untuk produksi berikutnya. Dengan begitu, sekembali mereka ke rumah sekitar pukul 07.00, selontongan siap diisi kembali. Biasanya pengisian selontongan rampung menjelang sore.

Proses produksi lontong tak pernah berhenti di kampung itu. Ada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06

Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…

K
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06

\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…

L
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06

Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…