SEKADAR BERDENDANG ATAU SEKADAR ...

Edisi: 06/20 / Tanggal : 1990-04-07 / Halaman : 68 / Rubrik : GH / Penulis :

MENILIK penampilan dan gayanya, ke-12 penyanyi amatir itu tak
ubahnya artis panggung. Kostum dan aksesorinya gemerlap. Suara
yang keluar dari kerongkongan mereka terkesan mengandung
penghayatan yang mendalam. Terutama ketika melantunkan lagu
Gubahanku dan Kemesraan. Hanya sekali-sekali mereka menatap
layar monitor; yang menghadirkan rangkaian gambar dan teks
lagu yang dinyanyikan.

; Padahal, ini babak final Karaoke Pop Singer Festival, yang
dilangsungkan di "rumah" penyelenggara, Karaoke Yashi No Ki,
Yogyakarta, Minggu pekan lalu. Yang membedakan dengan festival
lagu pop adalah mereka tak berlaga di atas pentas, melainkan
berbaur dengan penonton yang berkumpul dalam lingkaran
berdiameter 2,5 meter.

; Penyanyi pun dipandu oleh tayangan film dari video laser disc,
beserta musiknya. Ini dinamakan karaoke, jenis hiburan yang
lahir di Jepang, dan sejak setahun lalu menjamur di beberapa
kota besar di sini. Dalam bahasa Jepang kara berarti kosong
dan oke bermakna orkestra. Jadi, karaoke berarti musik kosong
yang bisa diisi suara siapa saja.

; Lomba karaoke yang lebih besar berlangsung di Jakarta. Malam
Final "Sony Karaoke Contest" diadakan di Golden Ballrooom
Hotel Hilton, Sabtu pekan lalu. Terhitung ada 15 pria dan 15
wanita yang lolos ke babak akhir. Ada 12 peserta dari Jakarta.
Sisanya dari Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan
Ujungpandang. Tim penilai terdiri dari musikus terkenal: Ireng
Maulana (ketua), dengan anggota Titiek Puspa, Rinto Harahap,
Enteng Tanamal, dan ratu kuis Ani Sumadi.

; Peminat di beberapa kota cukup membludak. Di Yogyakarta saja,
lomba nyanyi raoke tersebut di atas langsung diserbu peminat.
Terjaring 120 peserta, mulai dari usia 15 sampai 48 tahun.
Selain peserta wanita dan pria, ada dua waria yang kemudian
digolongkan peserta perempuan.

; "Kontes ini untuk mempromosikan karaoke sebagai hiburan
keluarga yang sehat," kata…

Keywords: -

---

Foto Terkait