Percaya Tidak Percaya

Edisi: 16/44 / Tanggal : 2015-06-21 / Halaman : 74 / Rubrik : BHS / Penulis : Seno Gumira Ajidarma, ,


Seno Gumira Ajidarma*

Percaya tidak percaya. Istilah ini menjatuhkan kredibilitas bahasa.

Terdapat tiga kata yang semestinya terhadapkan sebagai dua pengertian berlawanan: "percaya" dan "tidak percaya". Jika memang demikian halnya, penemuan manusia yang disebut bahasa ini sungguh-sungguh membantu. Pengertian "percaya" dan "tidak percaya" yang sebelum ditemukan hanyalah gelap, bisu, dan kosong kini terhadirkan dengan jelas dan tegas, bahwa sementara yang satu "percaya" maka yang berlawanan adalah "tidak percaya".

Namun, ketika tiga kata tersebut disusun sebagai "percaya tidak percaya", dua pengertian tadi hilang kejelasan ataupun ketegasannya, karena memang menjadi satu istilah, tapi dengan dua pengertian berlawanan. Dalam istilah masa peralihan dari pra-Orde Baru ke Orde Baru disebut "plin-plan": keberpihakannya tidak dapat dipastikan, alias oportunistik. Ya, sebetulnya "percaya" atau "tidak percaya"?

Istilah "percaya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…