Sengketa Aset Peninggalan BPPN

Edisi: 31/44 / Tanggal : 2015-10-04 / Halaman : 40 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Yandhrie Arvian, ,


1997

PT Adyaesta Ciptatama meminjam uang Rp 176,56 miliar dari Bank BTN untuk membangun perumahan di Karawang, Jawa Barat.

1998

Terjadi krisis moneter. Adyaesta gagal melunasi pinjaman.

1999

BTN kolaps dan menjadi pasien Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Aset kredit Adyaesta beralih ke BPPN, dengan jumlah utang Rp 266,4 miliar.

2001

Adyaesta mengajukan permohonan kepada BPPN untuk melunasi utang pokok Rp 176,56 miliar. BPPN menolak dan meminta Adyaesta membayar 50 persen bunga dan denda. Total Rp 247,929 miliar.

2002

BPPN melelang aset kredit Adyaesta. First Capital ditetapkan sebagai pemenang setelah mengajukan penawaran Rp 69,53 miliar. Perjanjian pengalihan piutang diteken tahun itu juga.

2003

8 Juli

BPPN menggelar Program Penjualan Aset Kredit IV.

" 15 Juli

Daftar aset kredit yang ditawarkan diumumkan di surat kabar.

" 5 Agustus

First Capital mengajukan pembatalan perjanjian pengalihan piutang Adyaesta.

" 14 Agustus

BPPN menyatakan proses pengalihan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…