Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno: Ini Perintah Presiden
Edisi: 33/44 / Tanggal : 2015-10-18 / Halaman : 94 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Retno Sulistyowati, Akbar Tri Kurniawan, Pingit Aria
CINA akhirnya terpilih sebagai pemenang proyek kereta cepat koridor Jakarta-Bandung, menyingkirkan mimpi Jepang membawa Shinkansen. Keputusan pemerintah ini tak hanya membuat Jepang kecewa, tapi juga memicu tanda tanya banyak pihak. Sebab, belum lama Presiden Joko Widodo menolak proposal keduanya dengan alasan tak ingin ada duit negara keluar dalam proyek ini. Kenapa tiba-tiba Cina dipilih?
Berbeda dengan para koleganya yang tampak menjaga jarak, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno sejak mula menunjukkan sikapnya yang lebih dekat dengan konsorsium Cina. Kecenderungan berpihak itu bahkan sempat dikritik Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan para menteri lain. Buntutnya, aroma persaingan di dalam tubuh kabinet pun menguar.
Kepada Retno Sulistyowati, Akbar Tri Kurniawan, Pingit Aria, dan Khairul Anam dari Tempo, Rini menjelaskan alasan pemerintah akhirnya memilih Cina. Selama satu jam di kantornya, Rabu pekan lalu, dia juga menjawab aneka tudingan miring yang mengarah kepadanya.
Anda melakukan hal mengagetkan: menandatangani nota kesepahaman kereta cepat dengan Cina, padahal Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Jepang telah lama menggarap studinya.
Latar belakangnya, kami melihat dari sisi potensi membangun industri. Bagi BUMN, bagaimana bisa mendapat transfer teknologi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Ada proyek kereta ringan (light rail transit) oleh Adhi Karya, yang sudah mulai membangun rute Cibubur-Jakarta, serta kereta cepat (high speed rail) Jakarta-Bandung yang potensinya sangat baik.
Kami enggak tahu Jepang menyampaikan proposal kepada Bappenas. Kami sebagai BUMN semula berpikir untuk membangunnya di atas jalan tol supaya tak perlu membebaskan lahan. Terpikir pula kenapa enggak business…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…