MENUJU CRASH

Edisi: 31/20 / Tanggal : 1990-09-29 / Halaman : 77 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Hidayat, Yopie


DI tengah krisis Bank Duta, pasar saham semakin lemah. Memang belum pasti
betul adakah kemelut Bank Duta yang mempercepat proses "longsor" itu. Yang
jelas, Senin awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam.
Angka 500, yang sudah tersentuh akhir pekan lalu, awal pekan ini malah tembus.
Indeks yang menjadi patokan naik turunnya harga di bursa Jakarta itu, Senin
ini, cuma mampu menggapai ketinggian 493,9.

; Sebenarnya, tanda-tanda lembeknya bursa sudah tampak sejak akhir Juli lalu.
Cuma, orang mengira bahwa gejala itu tak akan lama. Seperti biasanya, setiap
awal libur musim panas di belahan bumi utara, hampir semua bursa dunia
melemah. Kata orang, para pemodal kakap sedang berlibur sehingga
keputusan-keputusan besar banyak tertunda. Baru setelah musim panas berakhir,
bursa galak kembali.

; Kenyataannya tidaklah demikian. Menginjak awal Agustus, krisis Teluk meletus.
Dengan membubungnya harga minyak, kontan harga-harga saham di seluruh dunia
menukik turun. Di dalam negeri, situasi ini masih ditambah dengan pengetatan
likuiditas yang berakibat suku bunga terkatrol naik. Bunga deposito, misalnya,
rata-rata terkerek di atas 20 persen setahun. Pilihan investasi bertambah,
sedangkan jika berharap dari saham, yang didapat cuma dividen yang satu persen
saja setahun.

; Dalam suasana yang cukup runyam inilah, Bank Duta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…