CINA TERLIBAT ATAU TIDAK

Edisi: 32/20 / Tanggal : 1990-10-06 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Susanto Pudjomartono, ,


SETELAH 23 tahun, bendera RRC secara resmi akhirnya berkibar
lagi di Indonesia. Di lantai tiga Hotel Borobudur, Jakarta, bendera merah itu pekan lalu dikibarkan, menandai dibukanya kembali kedutaan besar RRC di Jakarta, menyusul dipulihkannya hubungan diplomatik RI--RRC Agustus silam. Hubungan itu, pada 1967, dibekukan karena RRC dianggap ikut terlibat secara tidak langsung dengan Peristiwa G30S-PKI.

Seberapa jauh sebenarnya keterlibatan RRC? Di antara berbagai
kabut misteri yang menyelubungi kudeta 30 September itu, tanda
tanya tentang keterlibatan RRC ini merupakan salah satu di
antaranya. Yang menarik, buku putih pemerintah tentang Peristiwa
G30S-PKI, tak menyinggung sedikit pun peran atau keterlibatan
RRC.

Namun, bila buku putih terkesan menghindar, tulisan-tulisan lain
- khususnya yang ditulis (bekas) aparat intelijen malah bagai
tak peduli. Soegiarso Soerojo, misalnya, dalam bukunya Siapa
Menabur Angin Akan Menuai Badai jelas-jelas menyebut keterlibatan RRC dalam G30S-PKI. Tulisan Jenderal A.H. Nasution, Memenuhi
Panggilan Tugas jilid 8, menyebut adanya kiriman senjata dari
RRC untuk PKI pada 1965, yang diselundupkan dalam peti-peti yang
dikirimkan untuk proyek Conefo.

Buku Memori Jenderal Yoga, yang berisi memoar bekas Kepala Bakin
Jenderal Yoga Soegomo, juga telak menuding. Di situ, misalnya,
disebutkan adanya misi rahasia KSAU Marsekal Omar Dhani ke RRC
pada pertengahan September 1965. Hasilnya, pemerintah RRC
kemudian mengirimkan senapan merek Chung, yang diangkut dengan
pesawat Hercules AURI dan kapal Gunung Kerinci.

Senapan-senapan inilah yang kemudian dibagikan kepada para
anggota Pemuda Rakyat dan Gerwani, organisasi yang ada di bawah
PKI, menjelang penculikan para jenderal pada 30 September malam.
Dalam buku biografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan
Saya, Pak Harto bercerita juga tentang senapan Chung ini, hasil
rampasan dari anggota Pemuda Rakyat yang tertangkap. Senapan ini
diperlihatkan Pak Harto, 2 Oktober 1965, kepada hadirin sewaktu
menemui Bung Karno di Istana Bogor. KSAU Omar Dhani dan
deputinya Leo Wattimena, yang semula membantah, akhirnya
mengakui bahwa itu memang milik AURI "yang mungkin dicuri dari
gudang AURI".

Benarkah RRC secara gelap mengirimkan senjata kepada PKI?
Hubungan RRC dengan PKI menjelang 1965 memang sangat mesra. Para pimpinan PKI sering sekali berkunjung ke RRC, dan banyak
pernyataan penting diucapkan di sana.

Pada 1965 itu, PKI bisa disebut sebagai parpol yang paling besar
di Indonesia. Padahal, setelah gagalnya Pemberontakan Madiun
(1948), PKI praktis tinggal tulang-tulang berserakan. Akibat
Pemberontakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…