Seng!

Edisi: 45/44 / Tanggal : 2016-01-10 / Halaman : 74 / Rubrik : BHS / Penulis : Geger Riyanto , ,


Seumur-umur, saya mengaku, saya bukanlah orang yang mudah mengatakan tidak. Sebelum sampai pada kata "tidak", saya akan menggelandang perbincangan menyambangi tempat-tempat lain dan terkadang tersasar pula.

Namun, sewaktu meneliti di Pulau Seram, saya cukup heran atas dampak pembelajaran bahasa Melayu-Ambon terhadap diri saya sendiri. "Seng", yang berarti "tidak", setelah beberapa minggu saya berada di sana, menjadi salah satu kata yang paling mudah terapal oleh lidah saya.

"Mas mau pi [pergi] petik cengkehkah besok?"
"Seng! Beta ada pi ke kebun kelapa sama La Jadin besok."
"Mas ada datang cari siapa?"
"Seng! Beta lagi ronda-ronda [jalan-jalan] sa [saja]."

Dan seterusnya.

Seandainya percakapan tersebut dilangsungkan dalam bahasa ibu saya, saya sulit membayangkan akan menjawab dengan terjemahan kalimat-kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia. Saya, jauh lebih mungkin, menimpali dengan gaya bertele-tele saya yang melelahkan. Mungkin, untuk percakapan pertama,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…