Sanjak, Sajak, Puisi

Edisi: 23/45 / Tanggal : 2016-08-07 / Halaman : 71 / Rubrik : BHS / Penulis : Zen Hae, ,


Zen Hae*
*) Penyair dan kritikus sastra

DALAM sebuah kicauannya beberapa bulan lalu, penyair dan kritikus seni Nirwan Dewanto (@nd_nir) bertanya, "Mengapa sanjak menghilang?" Jawabannya mungkin bisa kita temukan jika kita mundur ke dasawarsa 1950 atau ke masa yang lebih silam daripada itu.

Ketika para kaum terdidik bumiputra di Hindia Belanda mulai menulis apa yang kemudian disebut sebagai puisi, mereka menggunakan sebutan pinjaman dari bahasa Belanda: poëzie, yang diucapkan menurut lidah mereka: poési. Sejumlah esai Sutan Takdir Alisjahbana (STA) di majalah Pandji Poestaka pada 1932 menyebutkan pokok soal yang sedang ia bahas adalah poési, jenis karya sastra yang sebelumnya dinamai dengan kata pinjaman dari bahasa Arab, syair.

STA dan para penyair generasi kedua ini juga menggunakan nama lain untuk syair jenis baru: sonnet atau soneta. Pilihan ini bukan tanpa alasan sama sekali. Dalam sebuah tilikannya di Poedjangga Baroe Agustus 1933, Armijn Pane menegaskan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…