Danau Kelimutu, Di Puncak Tafakur Putra Sang Fajar
Edisi: 37/45 / Tanggal : 2016-11-13 / Halaman : 68 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Sunu Dyantoro
Pukul 02.45. Portal gerbang Taman Nasional Kelimutu masih melintang, menghalangi setiap orang yang menaruh harap untuk mengintip fajar yang spektakuler di ketinggian Flores itu.
Dalam gelap pagi dan suhu 10 derajat Celsius, kami menjumpai pos penjagaan taman kosong. Apalagi di tepi jalan, dekat portal, terpampang sebilah papan pengumuman yang menegaskan pintu baru dibuka pukul 05.00. Apa boleh buat, kami bertigasaya, fotografer Subekti, dan pengemudi Deddyterpaksa menyambung tidur yang terputus di bangku mobil.
Entah bagaimana, keinginan kuat menyaksikan cahaya pertama sang surya yang belum kesampaian itu terbawa dalam mimpi. Ketika saya ceritakan mimpi ini kepada Ketua Komunitas Adat Lio penyangga Kelimutu, Emanuel Kunu Ndopo, dua hari kemudian, ia tersenyum. "Itu artinya roh Anda diterima oleh penguasa Kelimutu," kata Emanuel. Suku Lio yang berdiam di sekitar Kelimutu meyakini semua orang hidup memiliki unsur jasad dan roh. Kelak, menurut dia, roh mereka yang wafat bersemayam di Kelimutu.
Mimpi pendek itu terusik oleh suara Julius Flores. Pemandu wisata yang mendampingi tiga orang turis asal Swiss itu sewot karena sampai pukul 03.30 portal belum juga dibuka. "Keindahan Kelimutu itu pas sunrise.Turis jauh-jauh keluarkan duit banyak buat menikmati sunrise," kata Julius keras-keras, entah kepada siapa. Antre orang-orang yang menunggu pembukaan gerbang cukup panjang. Mobil kami di posisi paling depan, sedangkan empat mobil lain di belakang.
Seorang pegawai taman nasional yang bermalam di ruang penjagaan mendengar kegaduhan itu. Kepada para turis, si penjaga mengatakan bahwa aturannya lokasi wisata Danau Kelimutu baru buka pukul lima pagi. Namun, untuk memenuhi keinginan turis yang hendak menikmati matahari terbit, ia pun memaklumkan portal segara buka. Pukul 04.15, petugas Taman Nasional Kelimutu membukagerbang menuju danau. Kami pun cepat-cepat meluncur di pagi buta, dengan daun-daun berselimut putih embun beku di kanan-kiri jalan.
Sampai di lapangan parkir, saya dan Subekti bergegas mendaki lereng Gunung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…