Membongkar Kubur Sang Pahlawan
Edisi: 45/45 / Tanggal : 2017-01-08 / Halaman : 60 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Tim Lipsus, ,
SEGALANYA dimulai dari pertemuannya dengan kematian yang dahsyat. Pada 2004, ketika Aceh dihantam tsunami, B.W. Purba Negara masih giat sebagai aktivis pencinta alam, menjadi relawan urusan logistik. Kenyataannya, dengan korban begitu banyak, Purba ikut mengangkut ratusan jenazah.
"Mungkin sehari ada 200-300 mayat diangkut dengan truk ke kuburan massal. Semua tanpa identitas," ujar Purba kepada Tempo. Di permakaman massal itulah dia mempertanyakan identitas orang-orang mati. Dia menyadari bagaimana kematian bisa merampas identitas seseorang. Purba kembali ke Yogyakarta dan memperhatikan bagaimana permakaman yang dibangun atau dipugar dengan indah selalu memiliki identitas. "Bandingkan dengan permakaman tanpa nama, atau…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…