Priming Isu dalam Pilkada Jakarta 2017

Edisi: 52/45 / Tanggal : 2017-02-26 / Halaman : 42 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dodi Ambardi, ,


Dodi Ambardi
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia.

Hitung cepat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta memberi validasi ramalan yang sebelumnya telah diumumkan sejumlah lembaga survei. Putaran pertama pilkada itu meloloskan pasangan nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dan pasangan nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Keduanya menjungkalkan pasangan nomor urut satu, yang semula diduga menjadi pesaing kuat inkumben, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi).

Namun hasil hitung cepat itu tetap menyisakan dua pertanyaan. Mengapa muncul selisih yang besar antara tingkat kepuasan publik yang relatif tinggi terhadap kinerja pasangan inkumben dan perolehan dukungan suara mereka di lapangan? Mengapa pula yang melesat perolehan dukungannya adalah pasangan Anies-Sandi, dan bukannya pasangan Agus-Sylvi?

Rekaman jajak pendapat sejak Mei 2016 sampai Februari 2017 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja inkumben bertengger di rentang 69-76 persen. Namun data hitung cepat menunjukkan bahwa perolehan suara pasangan inkumben hanya mencapai 43 persen. Sementara itu, pasangan Agus-Sylvi sempat meninggalkan jauh perolehan dukungan Anies-Sandi pada November 2016, tapi kemudian tersalip sebulan terakhir menjelang hari pencoblosan.

Kampanye yang bertumpu pada proses priming tampaknya bisa membantu kita menjawab dua pertanyaan itu.

Priming adalah sebuah proses ketika kandidat dan media massa menyeleksi dan memilih sejumlah isu saja dalam kampanye seraya mengabaikan sebagian besar isu-isu lain. Proses yang selektif ini pada gilirannya membatasi jenis informasi yang sampai kepada publik pemilih dan hanya informasi itulah yang akan dijadikan basis evaluasi pemilih terhadap kandidat ketika mereka memberikan dukungan.

Sepanjang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…