Memikat Gamer Lewat Layar Lebar

Edisi: 52/45 / Tanggal : 2017-02-26 / Halaman : 68 / Rubrik : DGT / Penulis : Anwar Siswadi , ,


MOHAMMAD Habib, 42 tahun, sangat menikmati film bikinan Hollywood, khususnya yang diadaptasi dari game. Salah satu film yang membuatnya terkesan adalah Final Fantasy. "Teknologi visual 3D Realistic yang muncul tak kalah bagus dibandingkan dengan game-nya," ucap Habib, yang bekerja sebagai visual effect artist di sebuah rumah produksi di Bandung, Senin pekan lalu.

Hanya, Habib mengatakan bermain game jauh lebih seru ketimbang menonton film adaptasi dari game karena ada interaksi langsung. Sedangkan menonton film lebih bersifat pasif. Selain penasaran terhadap efek visual, ia ingin membandingkan karakter yang dimunculkan di film. Sayangnya, Habib kecewa terhadap pemilihan aktor dan latar film. Padahal, kata dia, film yang bagus harus ada kesesuaian antara game dan film, baik dari karakter, cerita, maupun artistiknya.

Penonton Indonesia tak asing lagi dengan film yang diadaptasi dari game. Akhir bulan lalu, Resident Evil: The Final Chapter banyak menuai pujian. Film terakhir dari enam seri ini dianggap yang terbaik daripada film-film sebelumnya. Bahkan pemeran utama Milla Jovovich menuliskan "Terima kasih, Indonesia" di laman Facebooknya.

Jumlah penggemar film adaptasi game di Indonesia cukup banyak. Rachmad Imron salah satunya. Ia punya kisah lain soal film adaptasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Membuat Air Berbicara
2010-04-11

Onlimo memantau kualitas air seperti petugas satpam. laporannya dikirimkan lewat pesan pendek.

D
Demi Verboden untuk Fitna
2008-04-20

Pemerintah menutup—mulai pekan lalu—semua situs yang menayangkan film fitna. pengguna internet kehilangan order hingga ratusan…

A
Aneka Solusi Nakal
2008-04-20

Sany asy’ari mendadak menjadi bintang. ponselnya berdering berulang kali. milis-milis internet menghujani dia email. semuanya…