Menerjemahkan atau Menjinakkan Kartini?

Edisi: 09/46 / Tanggal : 2017-04-30 / Halaman : 100 / Rubrik : BHS / Penulis : Joss Wibisono, ,


Menerjemahkan sebuah naskah adalah mencari padanan kata, kalimat, atau ungkapan bahasa yang digunakan dalam naskah itu ke dalam bahasa lain. Padanan di sini mensyaratkan persamaan yang setaraf, yang berimbang atau berbobot sama. Lebih dari itu, penerjemahan juga mensyaratkan pemahaman nuansa sebuah tulisan; terjemahan yang berhasil akan berhasil pula menerjemahkan nuansa sebuah karya, apalagi kalau karya itu berbobot sastra.

Nuansa inilah yang sulit ditemukan pada terjemahan Sulastin Sutrisno atas surat-surat Kartini. Kartini menulis surat-suratnya dalam bahasa Belanda, sementara Sulastin Sutrisno, guru besar filologi Universitas Gadjah Mada, menerjemahkan surat-surat itu pada dua buku, masing-masing Surat-surat Kartini, Renungan tentang dan untuk Bangsanya, terbit 1979, dan Surat-surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya, terbitan 1989. Buku terakhir lebih lengkap daripada buku sebelumnya. Terjemahan Sulastin bisa saja dianggap benar jika ditinjau dari setiap kata. Tapi, sayangnya, Sulastin tak begitu mementingkan bobot kata-kata pilihan Kartini. Tanpa nuansa, terjemahan surat-surat Kartini…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…