Kampus Sulung Terimbas Buntung

Edisi: 22/46 / Tanggal : 2017-07-30 / Halaman : 60 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,

BANGUNAN dua lantai itu terimpit di antara gudang-gudang di Jalan Imam Bonjol, Karawaci, Tangerang. Sepetak spanduk berwarna merah di pagar menuliskan identitas bangunan: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya. Kampus itu dulunya pabrik dan gudang sepatu. "Bagian belakangnya kami rombak menjadi ruang kelas," kata Profesor Yohanes Surya, pendiri STKIP Surya, kepada Tempo, pertengahan Juni lalu.

STKIP Surya menyewa lalu menyulap gudang itu menjadi kampus sampai November 2016. Sebelumnya, sekolah tinggi ini menempati bangunan mentereng di Gedung Sure Center, kawasan elite Gading Serpong, Tangerang. Yohanes menjual gedung itu ke PT Summarecon Agung pada Oktober 2014 senilai Rp 200 miliar. "Untuk bayar utang," ujarnya. Meski bangunan itu sudah dijual, STKIP Surya tetap bertahan di Gedung Sure hingga November 2016 sebagai penyewa.

Selain di Universitas Surya, persoalan keuangan yang membelit Yohanes Surya berdampak ke STKIP Surya. Dosen yang awalnya direkrut untuk mengajar di sekolah tinggi itu beramai-ramai mundur karena gaji mereka tak kunjung dibayar. Berbagai proyek penelitian kampus berjaket almamater merah itu mandek. Suasana ini mirip dengan yang terjadi di Universitas Surya. "Dosen banyak yang terpaksa meneliti memakai uang sendiri," kata Rifki Muhida, salah satu bekas dosen STKIP.…

Keywords: -

---

Foto Terkait