Dicaplok Pensiunan Pegawai

Edisi: 31/46 / Tanggal : 2017-10-01 / Halaman : 54 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,

SEMARANG

ATAP rumah Nugraheni, warga Rukun Tetangga 01 Rukun Warga 03, Kampung Spoorland, Kelurahan Kemijen, Semarang Timur, menyatu dengan puluhan rumah lain. Gara-gara seatap dengan tetangganya, perempuan 37 tahun itu tak pernah bisa mengotak-atik atap tersebut. "Rangka atap masih sama sejak zaman Belanda. Terbuat dari kayu jati," katanya, awal September lalu.

Atap rumah Nugraheni dibikin ratusan tahun lalu ketika Belanda masih mencengkeram Indonesia. Tapi selama ini ia tak sadar bahwa rumahnya adalah bekas bangunan Stasiun Samarang, stasiun pertama di Indonesia yang dibangun perusahaan swasta Belanda, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), pada 1864. "Saya baru tahu sekarang."

Pembangunan Stasiun Samarang atau lebih dikenal dengan nama Samarang NIS beriringan dengan pembukaan jalur kereta pertama sepanjang 25 kilometer dari Semarang menuju Tangoeng-kini Tanggung di Kabupaten Grobogan. Jalur tersebut dibuka untuk mengangkut komoditas pertanian dan perkebunan dari selatan Jawa, seperti Yogyakarta dan Surakarta, menuju kota, kemudian diangkut ke Eropa. Pada 10 Agustus 1867, jalur Samarang NIS-Tangoeng resmi beroperasi.

Semula Stasiun Samarang didesain hanya untuk mengangkut barang karena terletak di daerah rawa-rawa. Belakangan,…

Keywords: -

---

Foto Terkait