KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG: Gradak-Gruduk sepur kilat

Edisi: 37/46 / Tanggal : 2017-11-12 / Halaman : 84 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,

AKHIRNYA Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengumumkan kabar penting tentang kemajuan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada awal bulan lalu: China Development Bank (CDB) segera mencairkan Rp 6-13 triliun pada bulan ini.

CDB menganggap PT Kereta Cepat Indonesia China-konsorsium pelaksana proyek gabungan empat perusahaan negara Indonesia dan empat perusahaan negara Cina-telah memenuhi syarat pinjaman. Salah satunya mereka telah membebaskan 53 persen lahan untuk rel.

Salah satu lokasi lahan yang sudah bebas berada di kawasan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. PT Kereta akan membangun terowongan yang membutuhkan waktu paling lama dibanding konstruksi lain, yakni 26 bulan. "Terowongan ini akan selesai pada Februari 2020," kata Rini.

Lantaran lahan tak kunjung bebas, proyek kereta cepat ini terlambat satu tahun. Seharusnya, menurut situs Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, proyek konstruksi dimulai pada Januari 2017 dan selesai pada Agustus 2019. Banyak kendala yang menyebabkan proyek ini molor.

Pencairan pinjaman China Development Bank itu baru satu lompatan besar dari pembangunan rel sepanjang 142,3 kilometer ini. Masih banyak masalah menghadang PT Kereta sebelum benar-benar membangun proyek senilai Rp 66,7 triliun ini hingga beres.

Salah satu yang masih mengganjal adalah pembebasan lahan Walini. Di lahan…

Keywords: -

---

Foto Terkait