Subur Tanaman karena Mikroba

Edisi: 41/46 / Tanggal : 2017-12-10 / Halaman : 92 / Rubrik : ILT / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,


LEBIH dari 10 bonggol sawi berdaun hijau lebar tertata rapi dalam tampah di atas meja batu. Di sebelahnya, sekitar 20 tomat merah ranum dan puluhan cabai rawit oranye bertumpuk di atas nampan. Nyaris tak ada jejak kerusakan atau lubang bekas gigitan serangga atau ulat di daun dan buah yang baru dipanen warga Desa Lenganeng, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pertengahan November lalu itu. "Sudah dua tahun ini kami pakai pupuk organik hayati cair berbasis mikroba," ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani Lestari, Lekumina Masihor.

Perempuan yang memimpin 56 petani itu mengatakan mereka tak lagi memakai pupuk dan insektisida kimia untuk merawat tanamannya sejak ada pupuk organik hayati yang dikembangkan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu. Lekumina dan koleganya juga memproduksi pupuk organik hayati berbentuk cair itu sejak 2015. Mereka mendapatkan pelatihan bersama LIPI, Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), yang menjalankan program pertanian organik di Sangihe. "Sudah memproduksi 600 liter," ucap Lekumina.

Peneliti mikrobiologi LIPI, Sarjiya Antonius, mengatakan jejak semprotan pupuk cair pada tubuh tanaman membuatnya subur sekaligus tak disukai hama. Hal ini disebabkan oleh komposisi bahan dan proses fermentasi selama pembuatan pupuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…