Pengintai Asteroid dari Gunung Timau
Edisi: 42/46 / Tanggal : 2017-12-17 / Halaman : 64 / Rubrik : ILT / Penulis : Dody Hidayat , ,
KEGAIRAHAN mengkaji struktur atmosfer matahari di malam-malam pengamatan yang mengasyikkan terbayang di benak Emanuel Sungging Mumpuni, 44 tahun. Peneliti astronomi dan astrofisika itu berharap dapat berkontribusi dalam penelitian keantariksaan dengan memanfaatkan teleskop besar yang cermin utamanya berdiameter 3,8 meter. "Teleskop itu akan sering digunakan karena menjadi peralatan utama di Observatorium Nasional," ujar peneliti di Kelompok Penelitian Matahari Pusat Sains Antariksa pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bandung, itu, Kamis pekan lalu.
Teleskop yang dimaksud Sungging itu memang belum ada. Observatorium Nasional yang akan berlokasi di lereng Gunung Timau, yang meliputi tiga desa di Kecamatan Amfoang Tengah dan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, itu pun baru dibangun pada semester kedua 2018. Kelak, jika rampung, teleskop itu menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Mengamati struktur atmosfer matahari dan bintang-bintang sekelasnya, kata Sungging, satu dari banyak kemampuan teleskop 3,8 meter yang belum bernama itu. Lapan memfokuskan kajian cuaca antariksa dan studi asteroid sebagai obyek penelitian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…