MENOLAK BALA BATARA KALA

Edisi: 32/20 / Tanggal : 1990-10-06 / Halaman : 68 / Rubrik : GH / Penulis :


BOLEH percaya, boleh ~tidak, bukan hanya orang, tapi rumah,
hotel, bahkan kampus pun, bisa diruwat. Kampus Gadjah Mada
misalnya, setelah mengalami ruwatan pada tahun 1987, barulah
terbebas dari kecelakaan lalu lintas, yang dahulu sering terjadi
di sekitarnya. Dan entah mengapa, dalam dua tahun terakhir,
ruwatan semakin sering diadakan, khususnya di kalangan
masyarakat Jawa.

; Sebenarnya, ruwatan diselenggarakan untuk anak-anak yang
terlahir sebagai anak rawan bencana. Ke dalamnya termasuk anak
tunggal (ontang-anting), dua bersaudara lelaki perempuan
(kendhana-kendhini), kembar, empat bersaudara (saromba), dan
lima bersaudara ~(pandawa) semua lelaki atau perempuan semua
(pandhawi sarimpi). Mereka ini dianggap menanggung beban
sukerta, alias kotor dan punya noda sejak lahir.

; Karena noda itu, anak-anak sukerta itu merupakan mangsa empuk
Batara Kala --dewa berwujud raksasa yang bukan main galaknya.
Untuk menangkalnya, mereka harus disucikan dengan upacara
ruwatan -- tradisi yang sudah turun-temurun. Jika tidak,
salah-salah bisa sial seumur hidup.

; Ruwatan biasanya diselenggarakan pagi hari dengan syarat dan
prosesi khusus. Berbagai macam sajen harus disediakan. Lima
jenis hasil bumi,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…