Meluaskan Pandang, Memelihara Kesenian

Edisi: 18/23 / Tanggal : 1993-07-03 / Halaman : 70 / Rubrik : TAR / Penulis : KAS


BEDAYA melanglang Eropa, dan beberapa gedung pertunjukan pun berbau kemenyan. Di Belanda, Austria, Swiss, Jerman, dan Perancis rombongan kesenian Keraton Solo itu selalu memulai pertunjukan dengan membakar kemenyan. Ketika asap putih mulai melayang di depan layar hitam, masuklah suara rebab digesek, kemudian alunan gamelan pun pelan-pelan mengambang melingkupi gedung pertunjukan. Suara pesinden segera meluncur melengkapi suasana yang mulai terbentuk.

Inilah pertama kalinya rombongan kesenian Keraton Solo manggung di Eropa. Dan hampir selama sebulan, Juni lalu, di setidaknya lima negara itu, yang dibawakan hanyalah dua nomor: Bedaya Daradasih dan Bedaya Sukaharjan, dua tari khas Keraton (Solo) yang dilakukan oleh sembilan putri. Inilah jenis tari yang harus dilakukan dengan lamban, sepenuh hati, dan mengalir. Ternyata, penonton Eropa cukup sabar menyaksikannya. Tapi mungkin penonton memeang peminat kesenian Timur. Penyelenggara perjalanan kesenian ini, Interculture & Extra European Art Committee, mungkin sukses menjual karcis dengan pas untuk acara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…