Komputer, Otak Pinter Sedang ...; Komputer, Otak Pintar Sedang ...
Edisi: 52/18 / Tanggal : 1989-02-25 / Halaman : I- / Rubrik : PWR / Penulis :
Komputer benar-benar telah menjadi urat saraf masyarakat modern. Ia sudah mulai membudaya di Indonesia. Berbagai kursus dan sekolah komputer tumbuh bagai jamur. Dan dunia bisnispun saling berebut segmen pasar.
Sejak zaman prasejarah, manusia sudah mulai berhitung. Dulu mereka menggunakan jari, persis seperti yang dilakukan anak-anak kelas 1 SD zaman sekarang. Kadang-kadang mereka membuat goresan pada tulang belulang, lalu menghitung goresan-goresan itu.
Kira-kira 4.000 tahun lalu, manusia menemukan sistem berhitung yang lebih baik dalam transaksi komersial, dengan menggunakan siklus astronomis dan berbagai cara lain. Menghitung dengan menggunakan alat secara manual baru dikenal beberapa ribu tahun kemudian.
Tapi, kini menghitung tumpukan angka yang rumit dapat dilakukan dengan mudah oleh 'otak elektronik' canggih yang dikenal dengan sebutan komputer. Bahkan, otak elektronik ini bisa membereskan banyak hal yang tidak ada kaitannya dengan angka.
Mungkin, menyebut komputer sebagai otak elektronik terasa berlebihan. Wajar kalau kemudian para ahli mengatakan, komputer bukanlah otak. Benda populer itu hanyalah sebuah alat, sebuah mesin yang dirancang untuk membuat kerja menjadi lebih efektif. Benda elektronik tersebut dikatakan pintar karena ia dapat memberikan reaksi secepat kilat.
Yang lebih layak dikatakan pintar atau cemerlang berpikir adalah manusia yang membuat komputer, karena mereka dapat menerjemahkan berbagai informasi dari dunia nyata ke dalam bilangan-bilangan 1 dan 0 pada kode binary -- bahasa matematik dan logis yang sengaja dibuat bagi sirkit elektronik komputer.
Namun, tidak dapat dibantah, tidak ada mesin lain di dunia kecuali komputer, yang telah membawa begitu banyak perubahan. Pendaratan manusia di bulan dapat terlaksanakan dengan baik, karena komputer sangat berperan. Di rumah-rumah sakit, komputer sangat berguna untuk memantau anestesi, di sekolah ia dimanfaatkan para guru untuk mengajar murid membaca, di dunia film ia membantu menciptakan special effects.
Otak elektronik ini telah pula mengganti atau melengkapi kerja mesin tik di kantor-kantor dan menjadi alat bantu yang sangat vital di bank. Penerimaan pesawat televisi menjadi jauh lebih baik dan jaringan telepon dapat diawasi dengan ketat juga karena bantuan alat ini. Di pesawat terbang, pelabuhan udara, hotel dan hampir di segala tempat ia siap tempur untuk menghadapi berbagai kesulitan.
Dengan kata lain, dalam kehidupan modern, orang tidak mungkin menghindari apalagi mengabaikan komputer. Teoritikus media, Marshall McLuhan, secara tepat merumuskannya dalam sebaris kata-kata. "Komputer telah menjadi pusat urat saraf masyarakat kita," ujarnya lantang.
"Kita" itu kini tidak lagi berarti Amerika atau Eropa atau negara maju saja, tetapi juga mencakup "kita" di Indonesia. "Komputer sudah mulai membudaya di Indonesia," kata seorang pengusaha komputer di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia benar. Konon, sudah ada ibu rumah tangga yang menggunakan komputer untuk menyimpan resep dapurnya.
Tetapi karena memang baru 'mulai' belum semua orang dijangkau oleh komputer. Karena itu masih ada di antara kita yang menganggap alat elektronik itu benda aneh tapi serba bisa. Ada pula yang baru mengenalnya setengah hati. Akibatnya komputer hanya berfungsi sebagai pengganti mesin tik semata-mata atau untuk digunakan sebagai pengisi waktu dengan games-nya yang seronok.
Dalam pikiran kita, yang disebut komputer adalah screen monitor mirip pesawat televisi, keyboard yang tidak ubahnya tuts pada mesin ketik dan sebuah perangkat lain yang disebut CPU, yang konon merupakan otak benda canggih itu.
Anda tidak salah. Memang semua itulah yang disebut Personal Computer yang kini banyak digunakan orang. Personal Computer yang lebih sering disebut PC ini, bertebaran di manamana, di kantor maupun di rumah. Para sekretaris yang wajahnya aduhai, kini agaknya merasa dirinya tidak afdol sebagai sekretaris kalau di mejanya tidak tergeletak sebuah PC, walau untuk sang sekretaris PC itu hanya berfungsi menggantikan mesin ketik. Dengan kata lain semata-mata bertugas sebagai word processor. Delapan puluh persen PC kenyataannya berfungsi seperti itu. Di tahap awal pemasyarakatan komputer, kondisi seperti itu memang dapat dipahami. Tapi, lama-kelamaan akan terasa mubazir juga, karena komputer dapat melakukan berbagai hal yang terkadang tidak kita bayangkan. Arti komputer untuk perusahaan besar tentu saja tidak sesederhana itu. BNI 1946 dan Pertamina sejak awal memakai komputer sudah memanfaatkannya untuk membantu penataan sistem administrasi mereka. Ketika itu -- lebih dari 20 tahun lalu -- komputer secara fisik masih kelihatan kuno dan memerlukan ruangan yang sangat luas, serta perlu mendapat perhatian dan penanganan serius.
Seperti halnya semua yang lain, komputer juga mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu juga mempengaruhi kondisi piranti lunak komputer yang juga dikenal sebagai aplikasi atau program. Karena penggunaan komputer meningkat aplikasi yang dibutuhkan juga membengkak. Ternyata mendapatkannya juga tidak sulit. Orang yang tinggal di Jakarta, misalnya, dengan mudah bisa meng-copy program yang diinginkannya di Glodok. Untuk program yang umum dipakai, siapa saja bisa memperolehnya dengan menyerahkan disket, lalu meminta kepada teman atau orang lain untuk mengisinya dengan program umum itu.
Karena bajak-membajak seperti itu dapat dilakukan dengan mudah, orang jadi lupa, program itu sebenarnya hasil keringat orang yang bekerja bersusah payah mendapatkannya. Seorang pengusaha apotek tersentak ketika kepadanya ditawarkan program untuk sebuah sistem administrasi. "Kok begitu mahal," katanya terperanjat. Betapa tidak, selama ini pengusaha apotek itu tahu betul bahwa program Word Star, Lotus dan sejumlah yang lain dapat di-copy dengan mudah dengan biaya murah.
Orang yang profesinya menawarkan jasa pembuatan program tentu kecewa dengan ramainya pasar pembajakan itu. Cuma, mereka juga sadar, tanpa kondisi seperti itu perkembangan komputer di Indonesia tentu tidak akan sepesat sekarang. Yang lebih penting, barangkali, komputer benar-benar membudaya dulu, baru setelah itu secara pelan-pelan kesadaran dibangkitkan untuk menghargai program yang dibuat dengan susah payah itu.
Pendidikan
Karena derasnya arus pemasyarakatan komputer, kursus-kursus komputer pun tumbuh bagai jamur. Agar kursus-kursus itu tertib dan bermanfaat, kabarnya Departemen P dan K mengeluarkan ketentuan penyelenggaraan kursus komputer. Karena memang hanus jelas, apakah tujuan pendidikan itu menjadikan seseorang ahli komputer atau sekadar dapat mengoperasikannya.
Yang pasti hasilnya memang tampak. Operator komputer terus bertambah dan tidak susah mencarinya. Meningkatnya kebutuhan akan tenaga operator mesin pintar ini seimbang dengan jumlah yang ditelurkan kursus-kursus tersebut. Minat mengikuti pendidikan untuk mengenal mesin canggih ini juga tampaknya sukar dibendung. Bahkan ada kursus yang kewalahan. "Kami terpaksa menambah dua laboratorium dan membuka pendidikan pagi, siang, sore dan malam," ujar Ir. Renardhy H. Lumelle, Direktur Pendidikan Komputer Santa Lucia (PKSL). Bukan itu saja. Kursus yang satu ini terpaksa pula membuka cabang di Kebayoran Baru. Mulanya, pendidikan komputer hanya merupakan pelajaran tambahan dalam bimbingan belajar Yayasan Pendidikan Santa Lucia yang didirikan tahun 1984 itu. Tetapi, karena menyaksikan minat yang sangat besar terhadap komputer, yayasan itu merasa perlu membuka PKSL yang kini memasuki tahun kedua itu.
PT Sarana Sukses Pratama, bahkan telah melangkah jauh sebelum itu. Di awal tahun 1980, kursus komputer di Jakarta masih dapat dihitung dengan jari, karena ketika itu memang komputer belum begitu banyak digunakan. "Karena pengetahuan tentang komputer adalah ilmu yang baru dan sangat berguna, tidak ada salahnya saya membuka sekolah komputer," kata Helena Sugiarto, kepala bagian pendidikan PT Sarana Sukses Pratama, yang berkantor di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat.
Di tahun berdirinya, kursus ini ternyata hanya dapat menjaring 50 murid. Namun, tahun-tahun berikutnya, jumlah itu membengkak terus. Tahun 1983, misalnya, kursus tersebut harus melayani 2.500 murid yang terdiri dari pegawai, mahasiswa dan lulusan SMA.
Bahkan, sampai sekarang pun Sarana Sukses tidak pernah kekurangan murid, walau kursus komputer banjir melimpah. Dengan 31 tenaga pengajar dari berbagai pendidikan komputer di luar negeri seperti Kanada, Jerman Barat, Filipina dan Australia, Sarana Sukses juga merambah in-house training di berbagai perusahaan swasta dan pemerintah.
Pusat Ilmu Komputer dan Sistem Informasi (PIKSI) yang didirikan ITB tahun 1984 menawarkan kursus yang sangat singkat kalau sekadar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dengan waktu hanya satu minggu setiap peserta dapat mengikuti tiga paket program.
Kalau ingin memiliki pengetahuan lebih jauh atau berhasrat menjadi ahli, jurusan teknik informatika Fakultas Teknologi Industri ITB, siap memberikan pendidikan ahli komputer setingkat sarjana (S1).
Pokoknya, yang menyediakan diri untuk dididik tinggal pilih mau jadi apa. Kalau merasa mampu belajar sendiri, tidak juga ada salahnya. Buku-buku tentang komputer bisa dicari di mana-mana. Segudang pengetahuan di sana dapat dikuasai asal dipelajari dengan tekun, di samping mempraktekkannya langsung di komputer.
Pembuat, Perakit dan Penjual
Karena komputer mulai dianggap bagian dari hidup kita, para pembuat, perakit dan penjual komputer di Indonesia saling berebut untuk menguasai segmen pasar. Untuk itu terkadang perlu langkah berani. Empat bulan lalu, International Business System (IBS) mencoba memperkenalkan komputer jenis PS/2 86, yang oleh manajer produksi perusahaan itu, Steve Fang, disebut a new generation.
Benda canggih ini disebut begitu karena beberapa keistimewaan yang dimilikinya. Misalnya, titik gambar yang dimilikinya mencapai 640 x 480, sehingga gambar kelihatan lebih jelas dan halus. Keyboardnya juga lebih halus dan memakai floppy disk (disket kecil) berukuran 3,5 inci. Dibandingkan dengan floppy disk biasa yang hanya mampu menyimpan 360 kilobytes (kb), tentu saja floppy disk generasi baru ini lebih mengasyikkan karena dapat menampung data 1,4 megabytes. (1 megabyte = 1000 kilobyte).
PC dan Super Micro produksi International Computer Machine (ICM) yang di Indonesia dipasarkan PT H.L. Enterprise menawarkan kelebihan lain yaitu color monitor yang dilengkapi dengan lapisan anti radiasi dan anti refleksi untuk menjaga kesehatan mata pemakai.
Sharp melalui agennya PT Tritanu, mulai bulan depan akan memasarkan tiga seri lap top, PC 4602,PC 4641 yang mempunyai kecepatan 1 MHz dan PC 5514 yang berkecepatan 12 MHz. "Lap top ini merupakan pilot program kami", ujar Ir. Fx. Kikie, manajer penjualan PT Tritanu. "Segmen pasar kami juga khusus", ujarnya melanjutkan "yaitu kalangan profesi tertentu, dokter, teknisi, konsultan dan wartawan media massa".
PC Everex STEP 386, menurut rencana akan masuk ke Indonesia pertengahan tahun ini. PC yang mempunyai kecepatan 20 MHz ini akan dipasarkan PT Micronics Internusa. Harga PC jenis ini mahal, karena dianggap kecepatannya istimewa. Di Singapura saja harganya mencapai 16 ribu dollar Singapura atau sekitar Rp 16 juta. Beralasan kalau Djohan Tirtowidjojo, direktur PT Micronis Internusa mengatakan, "segmen pasarnya agak high class, baik pribadi maupun perusahaan".
Lain lagi dengan produk Hewlett Packard yang di Indonesia dipasarkan oleh PT Berca Indonesia. Hewlett Packard: (HP) sejak lama menyadari, sistem IBM adalah sistim yang paling dominan. Karena itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…