DIBAWAH LINDUNGAN BUSUR BETON

Edisi: 04/18 / Tanggal : 1988-03-26 / Halaman : 78 / Rubrik : ART / Penulis :


SIDANG Umum MPR kelima barusan usai. Gedungnya, Graha Tama, kembali sepi sebagai saksi diam. Dan mudah-mudahan sejarah tak pula menyisihkannya - apalagi arsitektur yang monumental itu, dengan dua busur penyangganya, Ibarat simbol utama pemancang akar konstitusi di negeri ini.

Lalu, adakah saksi itu cuma dikenal dengan sekadar menatapnya berkali-kali di televisi? "Memang banyak informasi tercecer mengenai bangunan ini yang belum diketahui," ujar Ir. Hilmi Syatria. "Di kalangan arsitek sendiri, kubah bangunan utamanya malah masih ditinjau tidak proporsional," tambah arsitek yang kini bertugas memelihara gedung itu.

Terdiri atas beberapa bangunan, di aval 60-an kompleks MPR/DPR itu dirancang Arsitek Sujudi (almarhum) bersama timnya. Mulanya tempat sidang tersebut untuk pertemuan internasional Conefo (Conference of the New Emerging Forces). Ketika pada 1968 dinyatakan selesai - sebenarnya baru rampung beberapa tahun kemudian lalu bangunan di Senayan, Jakarta, ini diputuskan untuk tempat persidangan MPR/…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
Bunuh Diri Ekologis
2007-10-28

Dengan ruang terbuka hijau hanya seperlimabelas luas total, jakarta sering tenggelam oleh hujannya sendiri. padahal,…

M
Menjaga Titipan Anak-Cucu
2007-10-28

Gerakan warga memperbaiki lingkungan dilakukan karena pemerintah dinilai tidak berbuat cukup. kini mereka telah menikmati…

M
Mengutamakan Bentuk Komunitas
1992-09-26

Sembilan proyek arsitektur mendapat penghargaan aga khan. di antaranya proyek kali code, yogya, karya arsitek…