KAIN KAPAL DI TENGAH LUSI

Edisi: 48/17 / Tanggal : 1988-01-30 / Halaman : 75 / Rubrik : DSN / Penulis :


KAIN tenun tradisional kini diperkaya oleh Bin House, sanggar tempat Yusman Siswandi Batubara menggarap motif baru. Setelah menggaet penghargaan Japan Foundation dalam kontes desain tekstil internasional, di antara 17 motif kain yang ia desain, selama sepekan, dipamerkan di Pusat Kebudayaan Jepang, Jakarta.

Berbagai corak, tekstur, dan komposisi warna, dengan bahan dari sutera, sebelumnya melahirkan ratusan motif, hasil dari tangannya. Sebagian besar laku di luar negeri, terutama Jepang dan Amerika, dengan menitipkannya pada eksportir kerajinan tangan.

Sebagaimana proses kerja tradisional, mula-mula ia memintalnya menjadi benang, mewarnainya, lalu menyusun motif, belakangan menenunnya dengan loom atau alat tenun bukan mesin (ABM). Sebulan ia menenun 500-600 meter. Harganya Rp 20.000 sampai Rp 60.000 per meter, tergantung halus tidaknya. Ia juga menenun kain penghias dinding kantor atau hotel, seperti Landscape in Java itu, yang harganya Rp 1 juta.

Ini pameran kedua sejak 10 tahun lalu, tatkala ia mulai menekuni tenun-menenun. Yang pertama di Jepang, November lalu. Sepentas karya Yusman mirip tenun Sumbawa.

Desainer lulusan antropologi FS-UGM ini, kendati pernah mengembara ke bcrbagai daerah penghasil…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dari Emas Hingga Potongan Karpet
1993-11-27

Pameran perhiasan masa kini jerman yang mencoba menggali kemungkinan dari bahan "jelata". mestinya merangsang kita…

B
BENESSA SANG PRIMADONA
1993-02-27

Yamato mannequin, produsen manekin di jepang menciptakan gaya baru. diberi nama benessa. dibuat mirip manusia,…

K
KIPRAH BARU DARI INGGRIS
1991-09-28

Di bandung, yogyakarta dan jakarta diadakan pameran "tekstil inggris modern : desain dalam industri". perusahaan…