Citra Asuransi Indonesia
Edisi: 51/16 / Tanggal : 1987-02-14 / Halaman : I- / Rubrik : PWR / Penulis :
Tanggal 12 Februari 1987 ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 berusia 75 tahun. Sudah punya gedung 21 tingkat, dan terus meningkatkan citra.
Sejarah asuransi di Indonesia boleh diukur dengan usia 75 tahun yang dicapai Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (Bumiputera). Setidaknya begitu, karena inilah perusahaan asuransi tertua milik bangsa Indonesia. Sebelumnya pun sudah dikenal Nillmij (Nederlandsch Indische Lifrenteen Levensverzekering Maatscappij) sebuah perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang beroperasi di Hindia Belanda (Indonesia).
Lahirnya Bumiputera juga berkaitan dengan beroperasinya Nillmij dan berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 pun ikut mewarnai. Karena pada awal tahun tahun 1908, M.Ng. Dwidjosewojo menerima laporan tahunan Nillmij dari direksinya. Dari laporan itu ia mengetahui bahwa perusahaan asuransi jiwa selain memberi keuntungan pada perusahaan juga memberi keuntungan pada anggotanya.
Karena masih terbakar dengan semangat persatuan setelah lahirnya Budi Utomo, Dwidjosewojo mengajukan usul mendirikan perusahaan asuransi yang dimiliki pribumi agar keuntungannya dinikmati oleh bangsa sendiri, selain para anggotanya juga kaum pribumi. Ide itu disampaikannya pada Kongres Budi Utomo di akhir tahun 1910. Kontan mendapat sambutan. Akan tetapi, pelaksanaan pendirian usaha tersebut ternyata tersendat.
Pada persiapan.berdirinya "Serikat Dagang Islam" di Surakarta, kembali ide itu disampaikan, yaitu ide tentang ekonomi lewat suatu badan asuransi jiwa. Toh masih tetap berkutet dalam pembicaraan saja. Belum dilaksanakan.
Baru ketika Dwidjosewojo mendirikan Perserikatan Guru Hindia Belanda (PGHB) di Magelang pada akhir 1911, ide itu mulai mendapat tempat. Dan pada Kongres PGHB tanggal 12 Februari 1912, berdirilah Bumiputera yang ketika dinamai Onderling Levensverzekering Maatschapij, disingkat dengan O.L. Mij.
Pasang surut jelas pernah dialami oleh AJB-BP. Dizaman Hindia Belanda, perusahaan ini juga mengalami sukses. Tahun 1935 misalnya, perusahaan pribumi ini sudah membuka kantor cabang di delapan kota di Jawa dan Luar Jawa. Jakarta termasuk salah satu kantor cabangnya, yang ketika itu masih berpusat di Magelang, sesuai dengan pusat organisasi PGHB. Kemudian kantor pusatnya dipindahkan ke Yogyakarta. Perkembangan yang dinikmati AJB-BP ketika itu adalah juga karena gema Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Sampai akhir tahun 1941, jumlah pemegang polis sudah mencapai 13.843 orang, dengan modal sebesar 11.386.350,00 gulden Hindia Belanda. Ini memberi arti pula bahwa kesadaran berasuransi sebenarnya sudah ada pada masyarakat Indonesia sejak dahulu. Belum terhitung mereka yang menjadi pemegang polis Nillmij, tentu lebih banyak, karena sudah lebih lama beroperasi.
Semangat berasuransi itu tampaknya kendur saat ini. Terbukti dari keterangan Menteri Keuangan, Radius Prawiro, bahwa peserta asuransi di Indonesia hanya 1,8 persen. Suatu angka yang sangat kecil tentunya.
Akan halnya dengan kondisi ini, barangkali perlu disimak pendapat Boy Hakim, seorang sarjana ilmu pasti dan alam yang juga mengajar geologi di Universitas Indonesia. Bahwa asuransi hanya bisa dipasarkan pada mereka yang berpendidikan cukup. Selain kondisi ekonomi Indonesia yang ikut menjadi penyebab. Ia mengambil contoh dari dirinya sendiri. Sebagai staf pada Dinas Tata Kota DKI-Jakarta, ia cukup mampu untuk mengambil polis asuransi. "Niat itu sudah ada dari dulu," katanya, "tetapi, baru beberapa waktu lalu saya bisa menyisihkan uang untuk kewajiban membayar premi asuransi," tambahnya.
Bagi Boy, selain merupakan tabungan, asuransi itu merupakan jaminan masa depan baginya. Dan ini justru yang paling penting, karena ada rasa ketenangan tentang masa depan yang belum diketahui. Dengan menyiapkannya mulai sekarang ia merasa terjamin.
Jaminan yang dijanjikan oleh perusahan asuransi memang demikian. Persis seperti sejarah berdirinya asuransi jiwa. Bahwa Williams Bybbons tiba-tiba mengasuransikan dirinya pada suatu Lloyd di London. Ketika itu, lloyd-lloyd yang ada disana hanya mengenal pertanggungan barang-barang dagangan yang diangkut dengan kapal.
Gybbons mengasuransikan dirinya karena ia mendengar kabar bahwa London sedang diserang penyakit menular yang ganas dan akan menghabiskan seperlima penduduk London. Berita yang ternyata hanya isyu yang dibesar-besarkan itu pun kabarnya berulang setiap lima tahun, dan makin memberi kekhawatiran pada dirinya.
Kekhawatiran itu juga terjadi pada sebagian masyarakat London. Dan tindakan Gybbons membuka mata pemerintah Kota London yang akhirnya menerbitkan Bills of Mortality yang dijual kepada masyarakat dengan janji bahwa pembeli surat tersebut akan mendapat jaminan bila ia meninggal, keluarganya akan menerima sejumlah uang dari pemerintah. Sudah barang tentu praktek ini belum bisa disebut sebagai asuransi jiwa, karena belum ada perhitungan premi yang berpatokan pada angka statistik kematian, tetapi itulah dasar asuransi jiwa yang memberi jaminan terhadap masa depan. Mengingat kehidupan manusia selalu dikelilingi berbagai risiko.
Kembali pada kondisi Indonesia, bahwa selain masalah pendapatan perkapita seperti yang diungkapkan Boy Hakim, masalah lain dalam perkembangan dunia asuransi di Indonesia adalah bahwa perusahaan asuransi itu membuat kutub antara perusahaan dan pemegang polis.
Boy mengajak, bahwa sistem masyarakat Indonesia yang didasari gotong royong ini cukup baik untuk perkembangan asuransi, sehingga sebaiknya perusahaan asuransi kembali mengingat asas kebersamaan yang juga menjadi tujuan asuransi jiwa, setidaknya oleh Bumiputera yang semangat pendiriannya didasari oleh hal tersebut. Untuk itu Boy berhadap agar Bumiputera juga memikirkan suatu masyarakat bagi para pemegang polis AJB-BP. Ia lalu memberi contoh kalau saja salah seorang anggota Bumiputera menderita sakit kemudian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…