RIWAYAT SETELAH SCHOUWBURG DI...

Edisi: 28/17 / Tanggal : 1987-09-12 / Halaman : 102 / Rubrik : ART / Penulis :


IDRIS Sardi tampil mantap mengayun baton. Dan para pemusik Orkes Simfoni yang dipimpinnya itu kompak, mengikuti gerakan tongkat kecil yang terayun-ayun di tangan kanan sang dirigen. Sabtu malam barusan, sejarah seperti terulang -- ke masa 166 tahun lampau.

Pada 7 Desember 1816, gedung Schouwburg itu diresmikan, dan pertama kali di sana dipentaskan sandiwara Othello, karya William Shakespeare. Kini bangunan yang namanya ditukar jadi Gedung Kesenian ini dikenang kembali, juga dengan pementasan. Drama Sumur tanpa Dasar, karya Arifin C. Noer, akan dimainkan selama seminggu.

Selama ini, dengan terpaksa mereka harus puas bermain di Teater Tertutup atau Graha Bhakti Budaya di Taman Ismail Marzuki, yang akustiknya pas-pasan.

"Saya merasa berbahagia. Sekarang ada gedung yang bagus untuk bermain," ujar Idris Sardi. Ia adalah violis dan dirigen yang mengaku meniti kariernya di dalam Gedung Kesenian di Jalan Pos, Pasar Baru, Jakarta, itu. Sutradara Teguh Karya, yang juga berkali-kali mementaskan sandiwara di sana, niscaya sependapat dengan Idris Sardi.

Pekan lalu, setelah rampung dipugar, gedung ini diresmikan Gubernur Soeprapto. Gedung yang berakustik bagus ini sempat disebut "keramat" oleh sementara seniman. Kemudian keadaannya tak terawat. "Batu-batu bata dalam tiang penyangga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
Bunuh Diri Ekologis
2007-10-28

Dengan ruang terbuka hijau hanya seperlimabelas luas total, jakarta sering tenggelam oleh hujannya sendiri. padahal,…

M
Menjaga Titipan Anak-Cucu
2007-10-28

Gerakan warga memperbaiki lingkungan dilakukan karena pemerintah dinilai tidak berbuat cukup. kini mereka telah menikmati…

M
Mengutamakan Bentuk Komunitas
1992-09-26

Sembilan proyek arsitektur mendapat penghargaan aga khan. di antaranya proyek kali code, yogya, karya arsitek…