Men-"digger" Dana Bni 1946

Edisi: 34/17 / Tanggal : 1987-10-24 / Halaman : 38 / Rubrik : ILT / Penulis :


AWAS. Indonesia mulai dijerat kejahatan melalui komputer. Sementara itu, sasarannya dipilih dunia perbankan. Kasusnya sekarang disidangkan di Pengadilan Negeri Takarta Pusat. Senin dan Selasa pekan ini, Jaksa Chairuman Harahap dan Togar Hutabarat menghadapkan dua warga negara Indonesia: Rudy Demsy dan Seno Adjie.

Mereka didakwa sebagai pelaku kejahatan dengan teknologi canggih itu. Hanya dengan sebuah komputer, kata jaksa, kedua anak muda itu berhasil membobol (men"digger") rekening BNI 1946 di Citibank, New York, sebanyak US$ 18,7 juta. Atau, sekitar Rp 30 milyar.

Kejahatan yang dilakukan mereka -- kalau tuduhan kedua jaksa itu benar -- tak terbayangkan selama ini oleh orang yang masih awam komputer. Keduanya beroperasi di sebuah kamar Best Western Hotel Long Island Express Way Queens, 31 Desember 1986.

Dengan komputer merk Apple II C melalui modem, Rudy, 29 tahun, dan Seno, 31 tahun -- begitu kata jaksa -- berhasil mengambil uang negara di rekening bank yang jaraknya puluhan kilometer dari hotel itu. Dan pada saat itu juga, duit tersebut ditransfer ke berbagai bank di Panama, Hong Kong, dan Luksemburg.

Sekitar 60 pengunjung yang menyaksikan persidangan Rudy Demsy berdecak-decak kagum ketika mendengar jaksa menguraikan teknik pemuda ini dan temannya memindahkan uang BNI 1946 tanpa diketahui si pemilik. Rudy, yang Senin kemarin tampil apik dengan baju bergaris biru serta celana biru tua, kontan memprotes Jaksa. "Tuduhan itu tidak benar," teriaknya. Ketua majelis hakim I Gde Sudharta cepat menenangkan tertuduh itu.

Benar atau tidak tuduhan tersebut, yang jelas perampokan tanpa senjata itu menggegerkan kantor BNI 1946 Pusat dan BNI 1946 Cabang New York, di awal tahun ini. Pada Jumat pukul 09.00 pagi, 2 Januari lalu itu, suasana di BNI 1946 Pusat Jalan Lada, Kota, Jakarta masih bertahun baru. Sebab itu, belum semua karyawan masuk kantor.

Martono dan Iskar Hadjar, dua operator komputer yang bertugas memonitor rekening BNI 1946 Pusat di banyak bank di berbagai negara, pagi itu sudah di depan komputernya. Tiba-tiba mereka melihat sesuatu yang aneh di layar monitor. Rekening BNI 1946 Kantor Pusat itu di Citibank, New York, memberi tanda peringatan yang artinya terjadi suatu penarikan dana melebihi saldo BNI 1946 Pusat di bank tersebut.

Di layar juga jelas terbaca: pada 31 Desember, rekening BNI 1946 di bank swasta Amerika itu telah didebet US$ 9,1 juta -- dan ini melebihi saldo yang ada. Pendebetan itu masih terlayani Citibank, walau sudah overdraft, karena antara kedua bank memang ada perjanjian. Tapi bagi Martono dan Iskar, yang sehari-hari bertugas memonitor keadaan keuangan kantor pusat, kejadian itu tetap terasa aneh.

Kemudian mereka buru-buru melapor pada atasannya. Dan cepat ada reaksi. Dewan direksi yang menempati lantai III dikantor pusat itu jadi riuh. Rapat darurat segera diadakan di pagi itu, dipimpin Dirut Somala Wiria bersama Managing Director Kukuh Basuki dan Direktur Pengawasan Daddy Sumadipradja.

Mereka mencoba mendeteksi transaksi apa yang terjadi di akhir tahun, sehingga saldo BNI di Citibank itu bisa tekor. Tetapi, berdasarkan laporan staf kantor pusat, tidak satu pun transaksi dilakukan yang menyangkut rekening BNI di Citibank, New York.

Kemungkinan lain, transaksi sebesar itu dilakukan kantor cabang BNI 1946 di New York. Melalui facsimile, pukul 10 pagi kantor cabang itu segera dikontak. Karena waktu itu masih pukul 10 malam -- 1 Januari di New York -- tentu pesan dimaksud tak terjawab.

Pagi, 2 Januari di BNI 1946, New York -- atau malam waktu di Jakarta situasi kantor juga sama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…