SATU SUGUHAN UNTUK JUTAAN PIRSAWAN

Edisi: 26/17 / Tanggal : 1987-08-29 / Halaman : 65 / Rubrik : TV / Penulis :


SEBUAH media kadang-kadang memang bisa lahir dari sebuah kebetulan. Kalau saja Asian Games IV tak diselenggarakan di Jakarta, Presiden Soekarno belum tentu melihat pemancar televisi sebuah kebutuhan bagi rakyat Indonesia.

Senin pekan ini, setelah sebuah proses panjang yang tak seluruhnya diatur oleh sebuah program dilewati, Televisi Republik Indonesia merayakan hari jadi ke-25. Tapi usia yang panjang belum tentu cermin sebuah sosok yang matang. Pelbagai acara telah ditayangkan ada yang lahir dari kreativitas sendiri, ada pula yang disontek dari luar negeri angket untuk perbaikan telah dilakukan, acara-acara baru silih berganti disajikan untuk memuaskan pirsawan, tapi kritik masih saja mengalir.

Dari mana semua itu datang? Tentu saja dari pirsawan. Penonton TVRI, yang datang dari berbagai latar belakang budaya dan tingkat pendidikan, tak semua berselera sama. Dari tahun ke tahun hal ini tak akan mungkin terjawab, "Kalau hanya ada satu saluran," kata Umar Kayam, bekas Direktur Jenderal Radio Televisi dan Film.

Strategi TVRI mengambil jalan tengah dalam meramu program, menurut Kayam, sebenarnya sudah cukup tepat. Tapi, "acara yang disajikan jelas bukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Maria Mercedes
1994-05-14

Maria mercedes, opera sabun dari meksiko digemari pemirsa televisi di indonesia. tayangan sejenis banyak diminati…

R
Ruang Keluarga
1994-04-30

Televisi mendominasi ruang keluarga. tayangannya mendapat sambutan negatif-positif. layar kaca ini dianggap bisa membodohi pemirsa,…

B
Berita dan Pemirsa
1994-05-28

Siaran berita televisi mempengaruhi pemirsa. persoalannya, acara itu nilai obyektifitasnya tidak lagi ditentukan oleh dirinnya…