Komputer Bukan Pesaing Tenaga Kerja

Edisi: 32/15 / Tanggal : 1985-10-05 / Halaman : I / Rubrik : PWR / Penulis :


KMD bukan hanya untuk menyingkat program Koran Masuk Desa. Bisa juga Komputer Masuk Dapur. Dan inipun bukan mengada-ada. Paling kurang sudah ada seorang ibu yang memakai komputer untuk menyimpan resep-resep masakan kegemarannya.

Komputer memang sudah memasuki segala sektor. kehidupan di Indonesia. Tetapi bukankah masyarakat kita sudah siap menerima produk teknologi tinggi ini? "Kalau hanya menunggu kesiapan konsumen, sampai kapan pun tak akan tercapai," kata Drs. J.P. Soebandono, presiden direktur PT Usaha Sistim Informasi Jaya, agen tunggal IBM di Indonesia. "Tetapi, kebutuhan untuk mempergunakan komputer lebih ditentukan oleh adanya masalah dalam masyarakat yang dapat memanfaatkan komputer sebagai jalan keluarnya."

Masalahnya malahan justru sebaliknya. Adanya komputer dan dampak dari kemajuan yang pesat di bidang teknologi, membuat kita perlu mempersiapkan masyarakat. Disadari atau tidak, kita semua dalam dua dasawarsa terakhir ini telah dilanda revolusi kibernetik, yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena kemajuan teknologi. Pada dasarnya, kemajuan teknologi ini terutama dilecut oleh dua penemuan baru di bidang elektronika: digital dan micro chips.

Hingga saat ini teknologi micro chips belum menampakkan titik kejenuhan. Teknologi ini masih terus-menerus berkembang. Apalagi dengan era komputer pribadi sejak beberapa tahun ini, hampir tidak pernah lagi ada satu hari berlalu tanpa ada penemuan baru yang mengusangkan perangkat sebelumnya. Apple, salah satu perintis komputer pribadi yang sukses, kini sudah menghadapi persoalan. IBM, the big blue, yang semula diduga tak akan berminat terhadap sektor ini, ternyata sekarang justru menjadi pemimpin pasar.

Pada awal perkembangannya, antara 1950-1970, kecenderungan komputer adalah sentralisasi. Pada 1960-an baru dikenal mainframe dengan tiga sistem: IBM, NCR dan Univac. Dasawarsa 1970-an sentralisasi mainframe ini mulai dikembangkan dengan sistem time sharing. Pada perkembangannya kemudian timbul kebutuhan untuk memisahkan diri dari ketergantungan pada sisten sentralisasi. Misalnya: bagian akunting memerlukan sendiri, begitu juga bagian pengendalian stok bahan baku. Kebutuhan ini lalu dijawab dengan lahirnya minicomputer (lihat glosari).

Tetapi, para manajer juga kemudian memerlukan komputer sendiri yang terpisah. Kebutuhan inipun segera terjawab dengan penemuan microcomputer atau komputer pribadi. Beberapa pembuat komputer bahkan telah mengeluarkan pula jenis scientific computer untuk para perancang teknik dalam ukuran kecil sehingga bisa masuk kantung atau tas.

Drs. Harianto Mangkusasono, direktur operasi PT Metrodata Indonesia yang mengageni Wang dan beberapa merek komputer lain, mengatakan: "Orang menyebut mini, mikro dan mainframe itu sebenarnya adalah karena bentuk fisiknya." Mini atau mikro itu untuk menyebut yang bentuknya compact. "Sekalipun kecil, tapi tak jarang kemampuan mengolahnya sangat tinggi," kata Harianto.

Perbedaan ketiga jenis komputer itu memang tidak hanya dari segi besarnya perwujudan atau kemampuan mengolah data, tetapi juga sistem kerja dan jumlah terminal yang dapat dihubungkan. "Dari segi kemampuan," kata Harianto, "sesuatunya itu sekarang sudah dapat ditampung dalam sebuah komputer mini. Padahal sepuluh tahun yang lalu mungkin harus dikerjakan dengan mainframe." Sekarang saja sudah ada komputer pribadi yang mampu mencapai tiga juta karakter, lebih besar dari kemampuan minicomputer.

Jenis-jenis komputer ini tentu saja bisa membingungkan masyarakat. Misalnya tentang microcomputer yang juga disebut personal computer. Di Amerika Serikat jenis ini bahkan disebut sebagai home computer karena kebanyakan dipakai di rumah. Pada tahun 1983 saja di AS terjual 8 juta komputer pribadi. Tetapi, orang-tentunya tak boleh mengharap terlalu banyak dari jenis ini. "Dari namanya saja sudah jelas bahwa komputer ini digunakan dan dijalankan secara pribadi. Jadi, jelas ia bukan merupakan sistem," kata Dipl. Ing. Shanti L Poesposoetjipto, general manager Soedarpo Service Bureau. NV PD Soedarpo Corporation merupakan distributor tunggal Sperry Computer System.

Untuk menggabungkan beberapa komputer pribadi pada sebuah kantor, agar komputer yang satu bisa "berbicara" dengan yang lain, sekarang ini sudah bisa dilakukan dengan menggunakan sistem yang dirancang secara khusus. Perusahaan sistem, misalnya Pensystems, juga dapat melakukan pekerjaan itu, meskipun ada juga vendor (penjual) yang memberikan konektivitas semacam itu sebagai suatu "paket", umpamanya PC Net-nya IBM.

Setelah komputer semakin maju dan semakin banyak yang membuat, harga perangkat kerasnya lalu cenderung semakin turun. Justru harga programnya (perangkat lunak) sekarang menjadi semakin mahal. "Di Amerika saat ini, kedua kurva itu sedang bertemu," kata Ir. Benny S. Gunawan, direktur PT Berca Indonesia yang mengageni Hewlett Packard, "yaitu harga perangkat keras dan perangkat lunaknya sama. Di kemudian hari justru harga perangkat lunak ini akan lebih mahal."

Kebutuhan terhadap komputer di Indonesia memang mulai meningkat. Tetapi, adanya persaingan antar-merk menjadikan pasar seakan jenuh. Saat ini saja tak kurang dari 50 merk komputer dan peripherals yang dipasarkan. Shanti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12

Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…

Y
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26

Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…

B
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29

Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…