Halimun Di Tembagapura
Edisi: 15/10 / Tanggal : 1980-06-07 / Halaman : 38 / Rubrik : DH / Penulis :
PEGUNUNGAN Jayawijaya selalu berselimut halimun. Tapi pagi 23 Mei itu lain dari biasa: cerah. Matahari pun muncul, meskipun agak malu-malu kucing, menyinari daerah Gunung Bijih, pusat kegiatan pertambangan tembaga Freeport Indonesia Inc. yang hampir saban hari ditimpa hujan. Di ketinggian 3.600 meter itu, Sabaruddin Daha, pemuda asal Timor yang baru sebulan bekerja di sana, kelihatan menggigil. "Dingin sekali, pak," katanya sembari menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya.
Suhu hari itu memang 7 derajat C., menyamai dinginnya awal musim semi di Eropa. Kalau sore turun hujan hanya bisa lebih dingin lagi, sekalipun tak sampai menurun ke titik beku.
Tak jauh dari Gunung Bijih, dari helikopter nampak hamparan sungai salju (glacier), menyelimuti sebagian dari pegunungan yang ganas dan perawan itu. "Kehidupan memang keras di pegunungan yang amat terpencil ini," kata Joe Murray, asisten general manager FI.
Tapi bagi FI, yang 80% sahamnya dimiliki perusahaan Freeport Minerals di New York, daerah terpencil itu pula yang membuka lembaran baru. Setelah menutup diri selama lebih 7 tahun, sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 3 Maret 1973, maskapai asing yang tergolong perintis dalam sejarah PMA di Indonesia mulai sedikit membuka tabirnya. "Kami memang agak terlalu lama bersikap low profile (merendah)," kata Ali Budiardjo, 67 tahun, presiden merankap direktur Fl.
Salah satu sebabnya, menurut orang pertama Fl itu adalah faktor keamanan juga. Beberapa tahun lalu daerah tembaga itu dinyatakan rawan. Gerombolan OPM yang mengacau di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, sempat juga bikin geger di Tembagapura, kota modern yang dibuat oleh Freeport, 8 km di selelah selatan Gunung Bijih.
Tapi ada soal lain yang nampaknya membuat Fl itu mulai membuka dirinya. Setelah sekian lama mengeduk tambang di atas tanah (open pit) -- yang kini sudah hampir habis itu -- induk Freeport di New York sejak beberapa waktu lalu menyatakan masih betah tinggal…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.